Pemkab Natuna-Kepri tingkatkan kapasitas tim percepatan penurunan stunting

id Stunting,Rapat,Penurunan,Natuna,BP3D,Asisten II Bidang Ekonomi ,Basri Natuna,BP3D ,kepri,bungaran timur

Pemkab Natuna-Kepri tingkatkan kapasitas tim percepatan penurunan stunting

Sekretaris BP3D Kabupaten Natuna Asmir. (ANTARA/HO-Pemkab Natuna)

Natuna (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau meningkatkan kapasitas tim percepatan penurunan stunting di wilayah setempat, melalui rapat koordinasi selama tiga hari..
 
Kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Bunguran Timur pada Selasa pagi ini dibuka langsung oleh Asisten II Bidang Ekonomi Kabupaten Natuna Basri.
 
Basri mengatakan peningkatan kapasitas dilakukan dengan menggelar rapat pengelolaan data dan evaluasi penanganan stunting selama tiga hari mulai 29-31 Oktober 2024.
 
"Stunting bukan hanya masalah kesehatan, namun juga masalah, sosial dan ekonomi," ucap Basri dalam sambutannya.
 
Menurut Basri peningkatan kapasitas tim koordinasi percepatan penurunan stunting perlu dilakukan, guna memudahkan Pemkab Natuna menekan laju stunting.
 
"Masalah stunting bukan tanggung jawab individu, melainkan bersama, baik masyarakat hingga pemerintah," ucap dia.
 
Sementara Sekretaris Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Natuna Asmir mengatakan total peserta pada kegiatan tersebut yakni 48 orang.
Peserta kata dia, merupakan perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD) pengampu percepatan penurunan stunting dan tim teknis percepatan penurunan stunting.
 
Peningkatan kapasitas tersebut lanjut dia, merupakan langkah untuk memastikan berjalannya koordinasi, sinkronisasi dan memastikan percepatan pelaporan pelaksanaan delapan aksi konvergensi stunting pada web monev bangda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
 
Tujuan kegiatan untuk membekali tim teknis mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data terkait stunting, termasuk pemahaman tentang berbagai format data dan alat pengelolaan data yang relevan, mengajarkan cara menganalisis data secara mendalam untuk mengidentifikasi tren, masalah, dan faktor-faktor penyebab stunting, seperti penggunaan perangkat lunak analisis statistik dan data visualisasi untuk menghasilkan informasi yang bermakna serta untuk melatih tim menghasilkan laporan stunting yang informatif, jelas, tepat waktu dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
 
"Kita berharap tim mampu mengumpulkan data dengan metode yang sesuai standar nasional atau internasional, sehingga data yang dihasilkan akurat, lengkap, dan konsisten. Data ini dapat diandalkan untuk pemantauan dan evaluasi program stunting," ujar dia.

Baca juga: Kemenag Batam cegah stunting dengan persiapan pra-nikah

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE