Batam (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Kepulauan Riau melakukan pendataan riwayat siswa untuk mengoptimalkan persiapan pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) pada (13/1) mendatang.
Kepala Disdik Kota Batam Tri Wahyu Rubianto di Batam, Sabtu, mengatakan pendataan tersebut menjadi langkah untuk memastikan keberhasilan program.
Adapun pendataan tersebut meliputi tinggi dan berat badan siswa, riwayat alergi ataupun penyakit, sehingga pada saat pendistribusian MBG sesuai dengan kondisi penerima.
"Kondisi siswa seperti apa, tinggi badan, berat badan, alerginya, riwayat penyakitnya. Tujuannya apa? Agar nanti ujung dari program makanan bergizi ini dapat diukur. Apakah ada pengaruhnya kepada kesehatan anak dan seterusnya," ujar Tri.
Ia menyebutkan tanpa data awal, keberhasilan program MBG akan sulit diukur. Dengan begitu, pihaknya memaksimalkan pengumpulan data siswa di empat sekolah yang terpilih, sebagai lokasi peluncuran MBG pada Senin (13/1).
“Empat sekolah tersebut, yaitu SDN 010 Batam Kota, SDN 003 Batam Kota, SDN 006 Batam Kota, dan SMPN 30 Batam,” kata dia.
Tri mengatakan pemilihan sekolah berdasarkan pada kesiapan dapur umum sehat yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
"Ternyata dapur umum sehat milik BGN yang siap beroperasi baru di Bengkong. Letak dapur tidak boleh terlalu jauh dari satuan pendidikan, maka yang dipilih di sekitar situ-situ saja," ujar Tri.
Baca juga: DLH Kota Batam berharap program MBG tidak gunakan alat makan sekali pakai
Sebelumnya, sebanyak 656 siswa SDN 010 Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau menerima paket makanan dalam uji coba MBG.
Kepala SDN 010 Bengkong Ahmad Sudianto mengatakan pendistribusian MBG di sekolah itu dilakukan secara bertahap, dimulai dari kelas satu kepada 120 siswa pada pukul 09.15 WIB.
Kemudian, kelas empat, lima, dan enam kepada 296 siswa pada pukul 10.40 WIB, serta kelas dua dan tiga pada pukul 12.20 WIB.
“Tentu saja program pemerintah yang perlu didukung, dan ini menjadi program baru bagi kita. Memberikan dampak baik bagi kita. Mungkin ada orang tua yang tidak sempat membawakan bekal, disini sudah disediakan pemerintah, anak tinggal makan di sekolah,” kata Ahmad.
Baca juga: Dinkes Kepri awasi kebersihan dapur umum MBG
Komentar