Batam (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Kepulauan Riau berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa SD, SMP, hingga SMA/sederajat tidak menggunakan alat makan sekali pakai.
Kepala DLH Kota Batam Herman Rozie di Batam, Jumat, menilai hal itu sangat penting guna mengurangi penumpukan sampah.
Ia mengatakan jika MBG menggunakan plastik atau styrofoam maka dapat menciptakan masalah besar jika tidak ditangani dengan baik.
"Saya mengharapkan dengan makan siang gratis ini, misalnya ada 10 ribu anak sekolah, makan siang gratisnya bagus, tapi sampahnya harus dikelola," kata Herman.
Adapun beberapa solusi yang dapat diterapkan salah satunya dengan menggunakan wadah makan yang bisa dipakai berulang-ulang.
"Saya sudah sampaikan, bisa nggak jangan memakai tempat makan sekali pakai. Kalau bisa seperti katering itu," kata dia.
Kemudian untuk alternatif lain yang disarankan DLH adalah menyediakan fasilitas bank sampah di sekolah.
“Dengan begitu limbah yang dihasilkan dapat dikelola dengan lebih baik. Kalau tidak, ya di sekolah harus ada bank sampah. Karena kalau tidak dikelola seperti itu, bakal kerepotan kita,” ujar Herman.
Ia mengingatkan pengelolaan lingkungan harus menjadi perhatian bersama, agar program MBG tidak meninggalkan dampak buruk berupa penumpukan sampah.
Herman mengatakan dalam sehari masyarakat Kota Batam menghasilkan 1.200 ton sampah, belum termasuk sampah rumah makan, industri, hingga mal.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Batam menyampaikan empat sekolah di Batam siap menerima program MBG pada 13 Januari 2025.
Kepala Disdik Kota Batam Tri Wahyu Rubianto mengatakan empat sekolah tersebut yaitu SDN 010 Batam Kota, SDN 003 Batam Kota, SDN 006 Batam Kota, dan SMPN 30 Batam.
Baca juga:
Dinkes Kepri awasi kebersihan dapur umum MBG
Empat sekolah di Kota Batam siap terima program MBG
Kemenag Batam masih data pelajar pesantren untuk makan bergizi gratis
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLH Batam berharap program MBG tidak gunakan alat makan sekali pakai
Komentar