Yerusalem (ANTARA) - Militer Israel pada Ahad menyatakan meningkatkan kesiapan pasukannya di Jalur Gaza setelah ketegangan meningkat di tengah gencatan senjata.
"Setelah penilaian situasional, diputuskan untuk meningkatkan kesiapan operasional di area sekitar Jalur Gaza," kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan, seraya mengklarifikasi bahwa "tidak ada perubahan pada pedoman Komando Front Dalam Negeri" yang sedang dilakukan.
Bersamaan dengan itu, pembatasan di komunitas perbatasan Gaza dicabut, yang memungkinkan aktivitas penuh di wilayah tersebut.
Eskalasi terjadi saat Israel menunda pembebasan 620 tahanan Palestina, syarat utama dari fase pertama gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan, di mana Hamas membebaskan enam tawanan Israel.
Pemerintah Israel mengklaim penundaan itu karena "penyerahan sandera yang memalukan."
Sebagai tanggapan, Hamas menangguhkan semua negosiasi, bersikeras bahwa tahanan yang disepakati harus dibebaskan terlebih dahulu.
Gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan mulai berlaku bulan lalu.
Selain itu, Mahkamah Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Sumber: Anadolu
Hamas...
Komentar