Batam (ANTARA) - Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat ekspor ikan ke Singapura selama triwulan I 2025 mencapai 1.571,36 ton dengan nilai mencapai Rp69,76 miliar.
Kepala Dinas Perikanan Kota Batam Yudi Admajianto menjelaskan bahwa ekspor ikan ke Singapura masing-masing tercatat 490,75 ton pada Januari, 522,39 ton pada Februari dan 558,22 ton pada Maret.
"Kalau melihat month to month, Februari dan Maret tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Kami berharap nelayan bisa terus meningkatkan produksi agar target tahunan tercapai," ujar Yudi Admajianto dihubungi di Batam, Rabu.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun 2024, total ekspor ikan dari Batam ke Singapura mencapai 1.453,27 ton dengan nilai sekitar Rp61 miliar.
Sementara sepanjang 2024, total ekspor mencapai 5.414,46 ton dengan nilai Rp232 miliar.
Baca juga: Kejari Batam tunggu petunjuk terkait pelibatan TNI untuk pengamanan
“Tahun ini, Diskan Batam menargetkan ekspor sebesar 5.500 ton atau setara dengan Rp250 miliar,” katanya.
Jenis ikan yang diekspor merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi seperti ikan kerapu, kakap, tenggiri, dingkis, serta hasil laut lainnya seperti udang vaname, sotong, kepiting dan lobster.
“Semua berasal dari kawasan perairan sekitar pulau-pulau di Batam, seperti Belakangpadang, Bulang dan Galang. Sebagian besar ditangkap oleh nelayan tradisional,” kata Yudi.
Ia menambahkan karakteristik perairan di Batam yang dangkal dan kaya terumbu karang cocok untuk habitat ikan karang seperti kakap, kerapu dan kaci yang menjadi andalan ekspor.
Dengan target yang ditingkatkan dari hasil tahun sebelumnya, Diskan Batam berharap ekspor ikan dapat meningkat dan mencapai target pada tahun 2025.
Baca juga: PPIH Batam sebut tiga calon jamaah haji tunda keberangkatan karena sakit
Komentar