Pemkot Tanjungpinang perkuat pemasaran digital dan rebranding pariwisata

id Pariwisata tanjungpinang,Tanjungpinang, Kepri, sejarah Tanjungpinang

Pemkot Tanjungpinang perkuat pemasaran digital dan rebranding pariwisata

Sejumlah wisatawan berkunjung ke Vihara Dharma Sasana yang berusia ratusan tahun di Senggarang, Kota Tanjungpinang, Kepri. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) memperkuat pemasaran digital dan rebranding pariwisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.

Kepala Disbudpar Tanjungpinang Nazri menyampaikan Tanjungpinang memiliki keunggulan yang tidak dimiliki daerah lain, yakni kekayaan wisata sejarah dan heritage. Potensi ini harus terus dikembangkan untuk memperkuat daya tarik pariwisata daerah.

“Kita memiliki banyak cerita sejarah yang menarik dan autentik. Ini adalah warisan yang bisa kita angkat dan jadikan kekuatan bagi pariwisata Tanjungpinang,” kata Nazri di Tanjungpinang, Selasa.

Baca juga: Sejumlah wilayah Kepri diprakirakan hujan Rabu pagi

Makanya ke depan, katanya, pemkot akan mengambil dua langkah strategis, yaitu memperkuat digital marketing dan rebranding pariwisata, di antaranya dengan melibatkan para kreator konten untuk mengangkat kekhasan Tanjungpinang, terutama nilai-nilai akulturasi budaya Melayu dan Tionghoa.

Salah satu contoh adalah kisah pernikahan Kapitan Tik Sing yang pernah dipentaskan dan menggambarkan perpaduan budaya tersebut. Kisah ini bukanlah ciptaan baru, melainkan warisan sejarah yang telah hidup selama ratusan tahun di Tanjungpinang.

“Sejarah membuktikan bahwa Tanjungpinang memiliki kekuatan itu. Ini adalah potensi dan peluang yang harus kita garap, termasuk dalam hal rebranding dan pemasaran digital,” ujar Zulhidayat.

Baca juga: Cegah global warming, Pemprov Kepri target tanam 50 hektare mangrove per tahun

Ia optimis dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku industri, sektor pariwisata di Tanjungpinang dapat kembali menjadi motor penggerak perekonomian daerah.

Menurut dia, meski kondisi ekonomi di Tanjungpinang sedang melambat, sektor pariwisata tetap memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian daerah.

"Investasi pariwisata relatif kecil, namun dampaknya bisa luar biasa. Ini peluang yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Guntur Sakti menjelaskan Kepri telah memperoleh fasilitas bebas visa kunjungan untuk pemegang Permanent Resident (PR) dan skema visa pendek selama tujuh hari.

Baca juga: Terminal Internasional Batam tambah sembilan kapal selama libur Waisak

Saat ini, Gubernur Kepri Ansar Ahmad sedang berupaya memperluas skema bebas visa bagi lebih banyak entitas di Singapura.

“Ini peluang besar bagi industri pariwisata. Kita harus gencar mempromosikan, menyusun paket wisata menarik, dan meningkatkan kualitas pelayanan,” ujar Guntur.

Guntur juga menyebutkan melalui Perpres Nomor 1/2024, Tanjungpinang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata bertema culture and heritage, yang menggabungkan dua budaya besar, Melayu dan Tionghoa.

“Ini adalah peluang emas untuk Tanjungpinang melakukan rebranding dengan posisi sebagai destinasi wisata budaya dan heritage yang memadukan dua budaya besar,” kata Guntur.

Baca juga:
Pemkot Batam yakin kunjungan wisman capai 1,7 juta orang pada 2025

Pemkot Batam gencarkan digitalisasi guna optimalkan retribusi daerah

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE