KKP dan Bakamla komitmen jaga kedaulatan dan kelestarian laut Indonesia

id Bakamla RI, psdkp,Ilegal fishing, kota batam, kepri,Nelayan Vietnam

KKP dan Bakamla komitmen jaga kedaulatan dan kelestarian laut Indonesia

Deputi Bidang Operasi dan Latihan Bakamla Laksamana Muda TNI Andi Abdul Aziz dan Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) KKP Punk Nugroho Saksono saat memberikan keterangan kepada wartawan di Pangkalan PSDKP Batam, Jumat (18/4/2025). ANTARA/Laily Rahmawaty.

Batam (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI berkomitmen menjaga kedaulatan dan kelestarian laut Indonesia dari ancaman pencurian dan pengrusakan akibat aktivitas penangkapan ikan ilegal (ilegal fishing).

“Sejengkal perbatasan pasti kita jaga, ada TNI AL, Polri, Bea Cukai, KPLP, Bakamla, dan KKP. Ini membuktikan bahwa kedaulatan ini pemerintah serius dalam melakukan penjagaan,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) KKP Punk Nugroho Saksono di Pangkalan PSDKP Batam Kepulauan Riau, Jumat.

Sinergi KKP dan Bakamla dalam operasi pengamanan wilayah laut, berhasil menangkap dua kapal asing berbendera Vietnam yang mencuri ikan di Laut Natuna Utara pada Senin (14/4).

Kedua kapal ikan asing tersebut mencuri ikan di Laut Natuna Utara menggunakan alat tangkap trawl yang terlarang di Indonesia. Alat tangkap itu dioperasikan oleh kedua kapal sekaligus (pain trawl) sehingga merusak ekologi perairan Indonesia.

Menurut Ipunk, nelayan Vietnam mencuri ikan ke wilayah Indonesia karena perairan di negara mereka sudah rusak akibat penggunaan pain trawl.

Bagi KKP, katanya, ekologi perairan sebagai panglima dalam kelestarian biota laut yang harus dijaga dan dilindungi.

“Ekologi sebagai panglima, kami junjung tinggi di situ, kami jaga ekologi itu, karena apa, kenapa kapal-kapal asing itu terus-terusan mencuri ikan di tempat kita, karena di wilayahnya sudah rusak ekologinya, mereka menggunakan alat tangkap trawl tadi,” ujarnya.

Dia mengatakan pula, hampir semua kapal di negara tersebut menggunakan alat tangkap trawl, sehingga perairannya rusak.

Karena itu, lanjutnya, komitmen harus dibangun dengan Bakamla untuk menjaga sumber daya kelautan Indonesia agar tetap terjaga sampai anak cucu.

“Dan Indonesia masih bagus terumbu karangnya, rumah-rumah ikan masih bagus sehingga ikan bisa memijah di situ. Ini harus kita jaga karena kalau tidak dijaga nanti kita bisa jadi seperti mereka negara pencuri ikan di tempat lain,” kata Ipunk.

Sementara itu, Deputi Bidang Operasi dan Latihan Bakamla Laksamana Muda TNI Andi Abdul Aziz menambahkan, Bakamla melaksanakan patroli nasional bersama enam institusi salah satunya PSDKP KKP.

“Patroli bersama ini sudah kami buka sejak 10 April 2025 di mana pada saat itu seluruh instansi terkait, enam instansi Bakamla, KKP, PSDKP, KPLP, Bea Cukai, TNI AL, dan Polairud tergabung dalam patroli bersama ini,” kata Andi.


Patroli ini berlangsung selama setahun dan berlaku seluruh wilayah zona di Indonesia, termasuk zona wilayah Batam.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE