Moskow (ANTARA) - Prancis akan melarang akses media sosial bagi anak berusia di bawah 15 tahun, dan memperketat aturan penjualan senjata tajam bagi anak, kata Presiden Emmanuel Macron usai insiden penusukan seorang pegawai sekolah oleh seorang remaja pada Selasa.
"Kita harus melarang media sosial bagi anak berusia di bawah 15 tahun. Saya memberikan Eropa waktu beberapa bulan untuk bertindak. Jika tidak, kami akan mulai melakukannya di Prancis.
Baca juga: Israel deportasi aktivis Greta Thunberg dan relawan kapal Madleen
Pada April, mantan Perdana Menteri Prancis Gabriele Attal mengusulkan larangan media sosial bagi anak di bawah 15 tahun dan membatasi akses pada malam hari bagi remaja di atas 15 tahun.
Sebelumnya, pada Selasa, seorang siswa berusia 15 tahun menusuk pegawai sekolah perempuan berulang kali dengan pisau dan melukai seorang polisi di sekolah menengah di Nogent, daerah timur laut Prancis. Pegawai sekolah tersebut tewas akibat luka-luka yang dideritanya.
Sumber: Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Macron: Prancis akan larang anak akses media sosial dan toko pisau
Komentar