Tanjungpinang (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menyiagakan 45 kapal untuk melayani penumpang selama masa perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP).
Kepala Subbagian Tata Usaha KSOP Tanjungpinang Harry Priambodo memerinci 45 kapal yang dimaksud antara lain dua kapal perintis Sabuk Nusantara 48 dan 36, kemudian 37 kapal cepat trayek Tanjungpinang-Punggur (Batam), dan ditambah enam kapal cepat cadangan untuk domestik dan luar negeri (Malaysia dan Singapura), masing-masing tiga kapal.
"Perusahaan pelayaran juga berkomitmen menyiapkan satu kapal tambahan guna mengantisipasi lonjakan penumpang Natal dan Tahun Batu (Nataru) di hari H," kata Harry di Tanjungpinang, Kamis.
Baca juga: BPJS Kesehatan Batam memperkuat strategi meningkatkan keaktifan peserta
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman perayaan Nataru dua tahun terakhir, kepadatan penumpang di Pelabuhan SBP Tanjungpinang terjadi pada H-3 dan H+3 perayaan.
Tahun 2025 ia mengatakan jumlah penumpang diprediksi naik tujuh persen dibanding tahun sebelumnya, karena musim Nataru bertepatan dengan momen libur anak sekolah.
"Saat ini, anak-anak tengah ujian. Jadi, besar kemungkinan ada libur sekolah pada akhir tahun 2025," ujar dia.
Selanjutnya, Harry mengatakan jadwal keberangkatan kapal periode Nataru di pelabuhan SBP berbeda dengan hari-hari biasanya.
Ia mencontohkan, kapal rute Tanjungpinang-Punggur yang biasanya berangkat per setengah jam sampai satu jam sekali, namun saat Nataru kapal langsung berangkat ketika penumpang sudah penuh.
"Dengan catatan, kapal sudah sesuai daftar manifes atau tidak boleh melebihi kapasitas penumpang," ujar dia.
Baca juga: UPT Ditjen Hubla Kepri kirim bantuan bagi korban bencana di Sumatera
KSOP menghimbau masyarakat tidak memaksakan diri berangkat apabila kapal sudah penuh demi menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran. Masyarakat harus mematuhi aturan dan mengikuti arahan petugas di pelabuhan.
KSOP turut menekankan seluruh agen pelayaran wajib berkoordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca sebelum kapal berangkat. Apalagi kondisi cuaca ekstrem biasanya terjadi di akhir tahun hingga memasuki tahun baru.
"Dalam situasi cuaca buruk, KSOP berhak menunda keberangkatan kapal penumpang, sampai cuaca membaik," ujar dia.
Harry memastikan KSOP siap memberikan pelayanan terbaik agar mobilitas penumpang Nataru di pelabuhan SBP Tanjungpinang dengan berbagai rute tujuan antarpulau, antarprovinsi bahkan luar negeri, berjalan aman dan lancar.
Ia menegaskan keselamatan penumpang selama Nataru menjadi prioritas KSOP. Termasuk menjamin kelaikan kapal sebelum berlayar.
Baca juga:
DPRD Batam apresiasi pemkot salurkan bantuan untuk korban bencana di Sumatera
BPJS Kesehatan Batam hadirkan program bantu peserta cicil tunggakan

Komentar