Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau segala pemangku kepentingan untuk menghentikan sementara seluruh aktivitas pematangan lahan atau ‘cut and fill’ di sekitar area Hotel Vista karena risiko pergeseran tanah akibat curah hujan tinggi.
“Kami sengaja turun ke lokasi ini karena menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatogi dan Geofisika), cuaca ekstrem masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Hujan deras menyebabkan beban tanah meningkat, dari yang awalnya 10 ton bisa menjadi 15 hingga 20 ton, sehingga tekanan ke tanah bawah bisa menimbulkan pergeseran dan bahkan dampak ke pemukiman warga,” kata Kepala BP Batam Amsakar Achmad saat meninjau lokasi di Batam, Jumat.
Ia menegaskan, aktivitas pemotongan tanah dihentikan total sementara waktu. Namun, alat berat masih diperbolehkan beroperasi untuk keperluan pembenahan dan pemerataan di bagian bawah lokasi.
Hal ini untuk mengurangi tekanan tanah yang berpotensi menyebabkan keretakan dan kerusakan struktural lebih lanjut.
Sebelumnya, beberapa kerusakan pada pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) juga telah terjadi akibat pergeseran tanah.
“Pipa ini sudah dua kali dilas ulang dan masih pecah. Itu menunjukkan beban tanah terus bergerak,” kata Anggota/Deputi Infrastruktur BP Batam Mouris Limanto.
Ia menambahkan bahwa tim teknis saat ini masih mengumpulkan data seperti tes sampel tanah untuk mengetahui struktur lapisan tanah yang sebenarnya.
Amsakar turut menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum.
“Minggu depan, perwakilan PU akan turun untuk melakukan kajian langsung ke lokasi. Kita ingin langkah antisipatif bisa segera dilakukan, apalagi luas dampak yang terpantau sudah mencapai lebih dari 1 hektare,” ujarnya.
Proyek yang direncanakan di kawasan Hotel Vista ini adalah pembangunan ballroom dan fasilitas makanan-minuman (F&B).
“Perizinan semua sudah lengkap. Tapi ini bukan soal izin saja, melainkan soal bagaimana teknis pengerjaan ini mempertimbangkan kondisi lingkungan dan cuaca,” kata dia.
Pemerintah Kota dan BP Batam berharap pihak manajemen proyek kooperatif dan mengutamakan keselamatan lingkungan sekitar.
“Jangan sampai dampaknya merembet ke warga sekitar. Kami ingin semua berjalan dengan baik tanpa membahayakan siapa pun,” tutup Amsakar.

Komentar