Pemkot Batam: Produksi bulanan budidaya ikan lele Januari hingga Agustus naik

id kepri batam,dinas perikanan,ikan lele,budidaya ikan

Pemkot Batam: Produksi bulanan budidaya ikan lele Januari hingga Agustus naik

Kepala Dinas Perikanan Batam Yudi Admajianto. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat adanya peningkatan produksi bulanan budidaya ikan lele periode Januari-Agustus 2025 dibanding periode tahun 2024.

Pada periode Januari-Agustus 2025, rata-rata produksi ikan lele mencapai sekitar 200.000 kg per bulan sementara pada periode yang sama 2024 mencapai kisaran 100.000 kg per bulan.

Kepala Dinas Perikanan Kota Batam Yudi Admajianto dihubungi di Batam, Senin (6/10), mencontohkan bahwa produksi lele khusus pada Agustus 2025 mencapai 258.583 kilogram.

“Alhamdulillah masih meningkat dibanding tahun lalu,” ujar Yudi.

Angka tersebut terus meningkat menjadi menjadi 261.173 kilogram pada bulan September 2025.

Sebagai perbandingan, produksi lele pada periode yang sama tahun 2024 tercatat sebesar 176.042 kg di Agustus dan 184.713 kilogram pada September.

Menurut Kepala Bidang Perikanan Budidaya Diskan Kota Batam Cicik Kurniawati, peningkatan ini dipengaruhi oleh membaiknya produktivitas setelah sempat melambat di Rempang tahun sebelumnya.
Baca juga: KKP komitmen awasi secara ketat ruang laut Kepri dari pemanfaatan ilegal

“Tahun lalu banyak pembudidaya masih wait and see karena situasi yang belum pasti. Tahun ini kondisi sudah lebih stabil, dan kami juga memberikan bantuan berupa pakan serta bibit,” katanya menjelaskan.

Selain dukungan sarana produksi, pemerintah kota juga menyiapkan program bantuan bioflok untuk pembudidaya ikan.

Meski belum rampung, persiapan telah masuk tahap pemilihan penyedia, verifikasi calon penerima dan survei lapangan.

“Total ada 137 unit bantuan bioflok yang akan dibangun. Pekerjaan dimulai Juli dan ditargetkan selesai pada November tahun ini,” katanya.

Kepala Dinas Perikanan Kota Batam Yudi Admajianto mengharapkan bioflok ini mampu meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas hasil budidaya ikan air tawar di Batam.

Teknologi bioflok memungkinkan pembudidaya memelihara ikan yang memanfaatkan mikroorganisme organik untuk menjaga kualitas air, sehingga lebih ramah lingkungan dan hemat pakan.

Baca juga: BC Batam: 18 kontainer limbah B3 sudah proses reekspor

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE