Natuna (ANTARA) - Pemerintah baru saja menetapkan Tabel Mando, penganan khas Kabupaten Natuna Kepulauan Riau sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Penasaran sama rasanya?
ANTARA berkesempatan mencicipi Tabel Mando yang dijajakan di warung-warung tepi pantai di Kecamatan Bunguran Timur Laut, Natuna.
Sepintas lalu, Tabel Mando menyerupai telur dadar tebal atau kerak telor. Bentuknya seperti lingkaran dan berwarna cokelat. Tapi tentu saja rasanya berbeda jauh.
Jika Anda pernah mencicipi cireng, tentu familiar dengan teksturnya yang lengket. Nah pada Tabel Mando juga ada rasa kenyal lengket sagu. Tapi tidak dominan, rasa itu berpadu renyah gurih parutan kelapa dan pedas ikan tongkol asap.
Baca juga: Menikmati pantai dan gunung sekaligus di Pantai Tanjung Natuna
Tidak heran, bahan utama Tabel Mando memang sagu, parutan kelapa dan ikan tongkol asap dengan komposisi yang seimbang. Jadi rasanya menyatu tidak ada yang melebihi satu sama lain.
Di Pantai Tanjung Natuna, Tabel Mando dijajakan dengan cara menumpuk, mirip panekuk. Antara satu Tabel Mando dengan yang lain dipisahkan lembaran daun pisang, jadi ada tambahan aroma unik khas daun pisang pada kuliner khas masyarakat pesisir ini.
Beberapa orang suka memakan Tabel Mando begitu saja, tapi ada juga pelanggan yang menambahkan cabai rawit untuk menambah sensasi pedas. Pedagang juga menyediakan sambel merah encer untuk mereka yang suka tambahan rasa pedas segar. Semua tergantung selera.
Di Pantai Tanjung, kuliner unik ini dijual seharga Rp10.000 per lembar. Lumayan mengenyangkan, saat duduk di tepi pantai, ditemani secangkir teh hangat.
Jadi, kapan kita ke Natuna?
Baca juga: KPP dan Kejari Natuna kerja sama bidang keselamatan dan hukum

Komentar