Napi Wanita Batam Mahir Buat Boneka Batik

id Napi,narapidana,Wanita,Batam,Mahir,Boneka,Batik

Batam (Antara Kepri) - Warga binaan (narapidana) perempuan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Kelas IIA Batam mahir membuat "Batik Girl", boneka dengan pakaian motif batik berkat bimbingan lembaga yang peduli pada perempuan dan anak jalanan, Cinderella From Indonesia Center.

"Keterampilan ini diperoleh dari bantuan Cinderella From Indonesia Center (CFIC), dengan tujuan menumbuhkan jiwa wira usaha, sehingga pada saat mereka telah menyelesaikan masa binaan dan kembali hidup di tengah masyarakat, telah memiliki ketrampilan (skill) untuk melanjutkan hidupnya kembali," kata Kalapas Barelang Batam, Farhan Hidayat di Batam, Rabu.

Ia mengatakan, kegiatan pemberian keterampilan merupakan bagian dari proses mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat.

Pendiri CFIC, Lusia Efriani Kiroyan mengatakan program "Batik Girl" akan diadakan di dua kota, yaitu Batam (Januari-Juni 2014), dan Jakarta (Agustus-Desember 2014).

Program "Batik Girl" ini mendapat suport penuh dari US Embassy, Rotary Club, Lapas Barelang dan Rutan Batam. Program ini akan melibatkan sekitar 20 orang volunteer yang tergabung dalam tim "Batik Girl" dan semua volunteer adalah anak-anak muda.

"Sebelumnya para volunteer telah mendapatkan training terlebih dahulu selama tiga hari. Nantinya, para volunter inilah yang akan mendampingi produksi boneka Batik Girl di Lapas Barelang dan Rutan Batam," kata dia.

Ia mengatakan ada dua edisi kemasan yang akan diluncurkan, yaitu edisi pink dan edisi brown. Dimana edisi pink, maka hasil keuntungan akan digunakan untuk membantu kegiatan-kegiatan sosial yang berkaitan dengan HIV dan AIDS yang selama ini telah menjadi bagian dari kegiatan kemanusiaan CFIC.

Sementara kemasan Batik Girl berwarna coklat, keuntungan akan digunakan untuk membantu kegiatan-kegiatan sosial untuk keluarga anak jalanan.

"CFIC selama ini telah memberikan pelatihan bagi sedikitnya 100 anak jalanan di Batam beserta orangtuanya terutama para ibu. Anak-anak mendapat pelatihan bahasa Inggris dan para ibunya mendapatkan pelatihan pembuatan kue-kue untuk bekal berwirausaha," kata Lusia.

Lusia mengatakan, selain dijual pada masyarakat melalui rumah belajar Cinderella From Indonesia Center di Kompleks Duta Mas Travalgas Batam, penjualan juga akan dibundling bersama dengan e-book "Cinderella From Indonesia" versi bahasa Inggris, sehingga lebih mudah menembus pasar dunia dengan memanfaatkan network yang sudah dibangun sebelumnya.

Lusia merupakan alumni angkatan 2011 dari program International Visitor Leadership Program (IVLP) Amerika dari US Department State dan alumni angkatan 2012 dari Moslem Exchange Program dari pemerintah Australia.

"Jaringan yang sudah ada akan dimanfaatkan untuk penjualan Batik Girl agar mudah menembus pasar luar negeri," kata dia.

Pihaknya berharap, masyarakat Batam baik individu maupun organisasi mau membeli Batik Girl, sehingga produksi dari balik Lapas dan Rutan dapat dilakukan secara berkesinambungan. (Antara)

Editor: Rusdianto

Editor: Jo Seng Bie
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE