Bekas "Camp Vietnam" Galang Batam Dipugar

id Bekas,Camp,Vietnam,Galang,Batam,pugar,wisata,sejarah

Bekas "Camp Vietnam" Galang Batam Dipugar

Wisatawan mengunjungi Pagoda Quan Am To di kawasan Obyek Wisata Ex Camp Vietnam yang dulu dihuni pengungsi Vietnam di Pulau Galang, Batam beberapa waktu lalu. Kamp yang pernah dihuni sekitar 250 ribu pengungsi asal Vietnam dalam kurun waktu 1978-1996

Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam memugar bekas pusat penampungan pengungsi Vietnam (Camp Vietnam) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, yang kini menjadi salah satu tempat wisata sejarah kemanusiaan.

"Pengerjaan sudah dilakukan sejak 2013 meliputi perbaikan gedung Rumah Sakit PMI, pemugaran tempat ibadah dan gedung pusat aktivitas pemuda. Pada 2014 tinggal beberapa bagian kecil saja," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Sabtu.

Camp Vietnam adalah tempat pengungsian orang Vietnam pada periode 1979-1996. Mereka dikenal sebagai manusia perahu yang mencari suaka sebab di dalam negerinya berkecamuk konflik politik.

Tempat tersebut sudah beberapa tahun dikelola menjadi tempat wisata sejarah oleh BP Batam.

Ratusan ribu warga negara Vietnam yang awalnya tersebar di seluruh wilayah Kepulauan Riau seperti Natuna, Tarempa, Pulau Anambas dan sekitarnya ditempatkan di satu lokasi oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menangani pengungsi (UNHCR) dan pemerintah Indonesia untuk menghuninya.

Tempat ini berada di Pulau Galang, selatan Pulau Batam dengan jarak lebih kurang 70 km bisa ditempuh dengan perjalanan darat dari Batam sekitar 1 jam melalui Jalan Trans Barelang yang dibangun Otorita Batam (sekarang BP Batam) yang waktu itu dipimpin oleh BJ Habibie.

"Camp Vietnam merupakan saksi sejarah penanganan pengungsi di Indonesia. Jadi harus dijaga agar tetap lestari meski saat ini sudah ditinggalkan penghuninya mencari suaka kesejumlah negara dan sebagian dikembalikan ke negara asal," kata Ilham.

Dulu, tempat tersebut mempunyai beberapa macam fasilitas, seperti kantor administrasi dari PBB, tempat pendidikan anak-anak, dan tempat makam pengungsi.

"'Humanity Statue' (Monumen Kemanusiaan) yang menjadi saksi tragedi kemanusiaan saat pengungsi-pengungsi tersebut tidak mau dipulangkan juga kembali kami bangun," kata Ilham.

Dengan pemugaran kawasan tersebut meski belum menyeluruh, BP Batam berharap akan meningkatkan kunjungan wisatawan baik dalam maupun luar negeri.

"Beberapa warga Vietnam yang pernah menghuni tempat tersebut sesekali juga masih datang untuk ziarah karena di antara mereka banyak yang meninggal dan dimakamkan di lokasi wisata tersebut," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE