Batam (Antara Kepri) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Batam meminta pada pemerintah melakukan kajian mendalam untuk memastikan bahan bakar jenis baru yang dinamakan Petralite benar-benar berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
"Pemerintah harus pastikan petralite berkualitas sebelum diluncurkan. Selain itu, juga harus disosialisasikan secara maksimal pada konsumen," kata Ketua YLKI Batam, Fachri Agusta di Batam, Rabu.
Ia meminta agar pemerintah tidak buru-buru meluncurkannya ke masyarakat sebelum memastikan kualitasnya dan maksimal dalam sosialisasi bahan bakar minyak jenis baru yang disebut-sebut memiliki RON 90 tersebut.
"Sosialisasi yang dilakukan harus sampai masyarakat memahami betul kekurangan dan keunggulan produk tersebut sehingga tidak merasa dibihongi ketika menggunakan produk tersebut. Jangan belum-belum sudah diluncurkan, sehingga saat digunakan tidak sesuai dengan pengertian masyarakat, menimbulkan masalah baru," kata dia.
Fachri mengatakan, apa pun produk yang diluncurkan pemerintah melalui Pertamina harus berkualitas sehingga sesuai dengan kebutuhan konsumen.
"Itulah pentingnya kajian mendalam. Agar masyarakat puas dengan produk itu. Jangan saat digunakan malah membuat mesin bermasalah dan berujung komplain," kata Fachri.
Pertamina yang menjadi kepanjangan pemerintah, kata dia, harus memberikan contoh pada perusahaan lain dalam penerapan produk baru melalui sosialisasi yang maksimal.
Karena jika itu tidak dilaksanakan, saat timbul masalah Pertamina yang menjadi sasaran masyarakat sebagai konsuman produk tersebut.
"Sebenarnya Pertamina kan hanya kepanjang-tanganan pemerintah. Sehingga untuk menghindarinya harus dengan memastikan produk tersebut berkualitas dan tersosialisasi dengan baik," kata dia.
Dari informasi yang beredar sebelumnya, Petralite akan dijual pada kisaran harga Rp8.000 per liter, sementara Premium saat ini masih pada kisaran Rp7.400 per liter.
"Kalau produknya bagus, tentu masyarakat juga bersedia membeli dengan harga mahal. Yang penting ada jaminan baik untuk kendaraan konsumen," kata Fachri. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar