Investasi PMDN Batam Meningkat 25 Persen

id investasi batam, investasi batam meningkat, penanam modal dalam negeri, perekonomian batam, ardiwinata batam, kepala bagian humas protokol batam

"Secara umum, realisasi investasi PMDN Kota Batam semester I ini naik 25 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, artinya penanaman modal di Batam masih menjanjikan," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Batam, Ardiwinata.

Batam (AntaraKepri) - Realisasi investasi oleh Penanam Modal Dalam Negeri di Kota Batam, Kepulauan Riau pada semester pertama 2017 meningkat 25 persen dibanding periode yang sama 2016.

"Secara umum, realisasi investasi PMDN Kota Batam semester I ini naik 25 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, artinya penanaman modal di Batam masih menjanjikan," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Batam, Ardiwinata, Kamis.

Pada semester I 2016, realisasi investasi PMDN yang tercatat di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebesar Rp202,4 miliar, dan di semester yang sama tahun ini mencapai Rp253,013 miliar.

Pada tahun lalu, jumlah perusahaan yang merealisasikan investasi sebanyak 13 dan menyerap 945 tenaga kerja sedangkan tahun ini sebanyak 16 perusahaan dan menyerap 1.629 tenaga kerja.

"Realisasi investasi diukur berdasarkan izin usaha," kata Ardi.

Berdasarkan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), industri alat angkutan dan transportasi lainnya naik dari Rp9,8 miliar (satu perusahaan) pada semester I 2016 menjadi Rp199,05 miliar (tiga perusahaan) pada semester I 2017.

Industri pembuatan dan reparasi kapal, perahu, serta bangunan terapung lainnya itu tahun ini menyerap hingga 1.026 tenaga kerja.

"Industri alat angkutan dan transportasi lainnya ini juga memberi kontribusi terbesar pada realisasi investasi Kota Batam semester I 2017, yakni 78,67 persen dari total realisasi investasi sebesar Rp253,513 miliar," kata dia.

Berbanding terbalik dengan industri alat angkutan dan transportasi lainnya, realisasi industri logam dasar justru menurun pada pada tahun ini.

Pada semester I 2016, realisasi industri logam dasar sebesar Rp81,129 miliar dan menurun menjadi Rp7,1 miliar.

Industri mineral non logam, yang pada tahun lalu tidak ada realisasi sama sekali, tahun ini satu perusahaan menambah investasi senilai Rp9,5 miliar dan menyerap 30 tenaga kerja.

Realisasi investasi industri perdagangan dan reparasi meningkat dari Rp7,5 miliar (1 perusahaan) tahun lalu menjadi Rp2,7 miliar (3 perusahaan) pada tahun ini.

Begitu pula realisasi industri makanan meningkat dari Rp5 miliar tahun lalu (1 perusahaan) menjadi Rp17,967 miliar (2 perusahaan) pada tahun ini.

Industri jasa lainnya, bila tahun lalu tidak ada realisasi, maka tahun ini terealisasi Rp16,695 miliar dari satu perusahaan pada tahun ini.

Dan bila tahun lalu ada realisasi industri instrumen kedokteran, presisi dan optik, industri karet, barang dari karet dan plastik, industri kertas, barang dari kertas dan percetakan serta industri hotel dan restoran masing-masing satu perusahaan, maka tahun ini tidak ada realisasi sama sekali. (Antara)

Editor: B. Situmorang/
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE