Kemenag Kepri susun soal UASBN PAI 2018

id soal UASBN Kepri,Kemenag Kepri,Pendidikan Agama Islam

Kemenag Kepri susun soal UASBN PAI 2018

Lambang Kementerian Agama (Antaranews Kepri/Istimewa)

Masih ada anak didik yang tidak menghormati guru. Bukan tidak menghormati malah sudah berani melawan. Kita lihat di media, ada siswa yang adu fisik dengan guru

Batam (Antaranews Kepri) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau menyusun materi Ujian Sekolah Berstandar Nasional bidang Pelajaran Agama Islam (PAI).

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kepri, Marwin Jamal di Batam, Selasa, menyatakan USBN PAI disusun dengan mengedepankan penilaian akhlakul karimah.

Menurut dia, saat ini tengah terjadi dekadensi moral sehingga akhlakul karimah perlu ditekankan pada siswa di sekolah.

"Masih ada anak didik yang tidak menghormati guru. Bukan tidak menghormati malah sudah berani melawan. Kita lihat di media, ada siswa yang adu fisik dengan guru," kata dia.

Berbeda dengan masa lalu, saat siswa takut dan menghormati guru. Bahkan hingga setelah lulus sekolah, rasa segan itu masih ada.

Ia berharap USBN PAI dapat mendorong meningkatkan mutu pendidikan PAI, profesionalisme guru, mutu pembelajaran, perhatian kepala sekolah terhadap pendidikan agama dan perhatian orang tua terhadap pembelajaran anak-anak dalam menerapkan ajaran agama.

USBN juga diharapkan memotivasi siswa dalam mempelajari pendidikan agama, dan menjadi masukan bagi pemerintah dan pemda dalam rangka meningkatkan pemerataan mutu pembelajaran.

Ia menjabarkan, ASBN menguji domain kognitif, sedang tes praktek menguji domain psikomotorik yang meliputi kemampuan membaca Alquran dan kemampuan lain sesuai dengan jenjang pendidikan.

Sedang domain afektif dinilai oleh guru melalui pengamatan terhadap akhlak peserta didik.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kanwil Kemenag Kepri, Muhammad Syafii, menjelaskan PAI diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama Islam diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia.

Kemudian, pelajaran itu bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif baik personal maupun sosial.

Menurut Syafii, tuntutan tersebut mendorong pihaknya untuk mengaktualisasi standar kompetensi USBN pendidikan agama Islam.

"Namun yang paling penting adalah kita mampu menilai sejauh mana pengaruhnya terhadap peserta didik dalam menyerap dan mengimplementasikan pengetahuannya dalam kehidupan karena ini pendidikan agama," kata Syafii.

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE