Pelaku industri diminta bantu produksi massal APD

id Pengusaha swasta,Industri,apd,covid-19

Pelaku industri  diminta bantu produksi massal APD

Pelaku usaha konveksi menunjukkan sampel pakaian APD (alat Pelindung Diri) kesehatan yang telah selesai produksi di UKM Tulip Craft, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Sebanyak 10 ribu setel pakaian alat pelindung diri berbahan "polypropilene spunbond" diproduksi oleh UKM setempat untuk selanjutnya akan disumbangkan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bogor sebagai sarana APD tim medis dalam penanganan wabah COVID-19 (Corona Virus Disease). ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/nz

Jakarta (ANTARA) - Para pengusaha dan pelaku industri di sektor swasta diminta untuk membantu memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis secara massal dalam upaya penanganan wabah COVID-19.

"Saya sebagai mitra kerja pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian, sekali lagi mendorong dan mendesak agar kalangan swasta segera memproduksi APD yang saat ini sangat dibutuhkan kalangan dokter serta paramedis yang menangani langsung pasien-pasien COVID-19 di seluruh tanah air,” kata anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan di berbagai rumah sakit khususnya di daerah-daerah, banyak tenaga medis yang masih kesulitan mendapatkan APD.

Bahkan tak jarang mereka akhirnya terpaksa menggunakan perlengkapan tak memadai seperti jas hujan plastik yang sangat berisiko terhadap keselamatan diri mereka.

“Kelangkaan APD di sejumlah rumah sakit sudah bisa dilihat dari banyaknya foto yang diunggah oleh para anggota keluarga paramedis sejak pekan lalu atau sebelumnya di media sosial,” katanya.

Pekan ini kalangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia, dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), bahkan menyampaikan surat protes kepada pemerintah karena tak memadainya APD bagi para dokter, perawat, dan tenaga medis.

Padahal mereka terlibat intensif di garis terdepan dalam penatalaksanaan pasien di tengah perang wabah virus Corona.

Marwan mengatakan hal itu akan menjadi ancaman serius bagi upaya penyelamatan pasien COVID-19 di Indonesia apabila misalnya ada gerakan mogok para tenaga medis untuk menangani pasien COVID-19, lantaran ketiadaan APD.

“Ini tugas mandatorial kami, mewajibkan Kementerian Perindustrian dan jajarannya mendorong swasta memproduksi masif khususnya APD. Juga masker dan cairan pembersih tangan higienis (hand sanitizer) yang hari-hari ini sangat dibutuhkan masyarakat," kata mantan Menteri Desa-PDT itu.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE