Imigrasi Amankan Dua TKA di Pulau Sekanak

id imigrasi,amankan,dua,tka,pulau,sekanak,batam,kementerian,pekerjaan,umum

Imigrasi Amankan Dua TKA di Pulau Sekanak

Logo Imigrasi Republik Indonesia (Antarasumsel.com/Grafis/Ang)

Jaringan yang terbangun sudah 250, sebanyak 200 sambungan dari kementerian dan 50 sambungan dari dana APBD
Batam (Antara Kepri) - Aparat Imigrasi Pulau Belakangpadang mengamankan dua tenaga kerja asing asal India yang diketahui tidak mengantongi izin dan menyalahgunakan izin bekerja di Pulau Sekanak, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
         
"Dua TKA kami amankan di Pulau Sekanak. Kasus ini kami limpahkan ke Ditjen Imigrasi di Jakarta," kata Kasubsi Pengawasan Kantor Imigrasi Kelas II Belakangpadang Sasmita Adhytya di Batam, Kamis.
         
Dari dua orang yang diamankan itu, seorang tidak mengantongi izin kerja, visa yang dimilikinya bukan untuk bekerja, melainkan visa on arrival. Seorang lainnya memiliki izin bekerja, tetapi untuk wilayah Jakarta, bukan Batam, sehingga menyalahi aturan.

Sasmita menyatakan kedua WNA itu bekerja sebagai teknisi alat penyulingan air laut yang memang sedang dipasang di Pulau Belakangpadang yang didanai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
         
"Jadi, mereka (kontraktor rekanan pemerintah) membeli mesin buatan India. Dua orang ini dari teknisi mesin itu," kata dia.
         
Ia menjelaskan Imigrasi Belakangpadang rutin melakukan patroli laut untuk mengawasi pergerakan warga negara asing, terutama di pulau-pulau penyangga di Kota Batam.
         
Sementara itu, berdasarkan pengamatan Antara, relatif tidak ada kegiatan di sekitar mesin SWRO (Sea Water Reverse Osmosis/ penyulingan air laut menjadi air bersih) Pulau Belakangpadang.
         
Padahal mestinya mesin itu sudah dapat beroperasi pada awal 2017, sesuai target Kementerian Pekerjaan Umum.
         
Sebelumnya Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam Suhar menyatakan ada kendala teknis pada bagian mesin SWRO yang menyebabkan pengoperasiannya tertunda.
         
Suhar menyatakan secara fisik, bangunan SWRO telah selesai, termasuk waduk yang akan menampung air hasil pengolahan.
         
Kementerian Pekerjaan Umum bersama pemerintah daerah juga sudah membangun jaringan air bersih ke rumah-rumah di pulau yang berseberangan dengan Singapura itu.
         
"Jaringan yang terbangun sudah 250, sebanyak 200 sambungan dari kementerian dan 50 sambungan dari dana APBD," kata dia.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE