Pihak keluarga terima jenazah tertukar di Batam sebagai takdir

id Jenazah Tertukar,Jenazah Tertukar di Batam,Jenazah Abdul Hamid,Jenazah Sing Peng,RS Bhayangkara,Masrur Amin

Pihak keluarga terima  jenazah tertukar di Batam sebagai takdir

Proses pemakaman jenazah Abdul Hamid di Tempat Pemakaman Umum Air Raja, Tanjung Sengkuang, Senin (24/5). ANTARA/HO

Batam (ANTARA) - Piihak keluarga almarhum Abdul Hamid telah menerima  kejadian tertukar dan dikremasinya jenazah ahli keluarga mereka sebagai takdir dengan lapang dada.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam, Masrur Amin usai melakukan pertemuan mediasi dengan pihak kepolisian dan pihak keluarga almarhum Abdul Hamid di Tanjung Sengkuang. 

Seperti yang dihebohkan media sosial di Batam sejak Senin kemarin bahwa terjadinya kelalaian dari RS Bhayangkara Batam tertukarnya jenazah dua warga yang berbeda agama yakni Abdul Hamid dan jenazah Sing Peng yang keturunan Tionghoa. Jenazah almarhum Abdul Hamid terlanjur di kremasi.

“Pihak keluarga menerima, bahwa itu sudah takdir almarhum (Abdul Hamid)," ucapnya.

Masrur melanjutkan, kejadian ini juga membuat seorang pihak keluarga yang dari Makasar datang ke Batam.

"Keluarga dari Makasar juga datang. Abang kandungnya langsung menyampaikan ke kita semua, ini biarkan menjadi cobaan dari Allah SWT dan kita terima cobaan itu dengan hati lapang dan ikhlas," lanjutnya.

Meskipun pihak keluarga sudah menerima dengan lapang dada, namun muncul pertanyaan kenapa jenazah ini bisa tertukar?

Saat disinggung mengenai tahapan selanjutnya dari kejadian ini, Masrur mengaku pihak keluarga masih pikir-pikir.

"Itu nanti kami masih pikir-pikir kan lagi. Apakah akan kami gugat, atau kami laporkan ke pihak yang berwajib, itu nanti kami musyawarahkan dengan pihak keluarga," katanya.

Sementara itu, untuk kronologis kejadian, Masrur menjelaskan, bahwa pihak RS Bhayangkara memberikan jenazah yang salah kepada keluarga almarhum Sing Peng.

"Ini menyangkut dengan COVID-19. Prosedural pengambilan mayat kalau sudah dinyatakan hasil tesnya negatif, apakah ada tes kedua dan ketiga lagi? Karena keluarga kami jelas hasil tes negatif, tetapi dipersulit sedemikian rupa oleh RS Bhayangkara," jelasnya.

Lantas, kenapa pihak RS Bhayangkara mempersulit pengambilan jenazah Abdul Hamid? 

"Singkat cerita kenapa dipersulit, rupanya mayat itu sudah diambil oleh orang lain dan sudah dibakar," lanjut Masrur.

Namun demikian, pihaknya menghargai adanya kejujuran dari pihak RS Bhayangkara Batam dan juga pihak Kepolisian, bahwa mayatnya tertukar.

"Alhamdulillah, berkat bantuan pak Kapolda, jenazah bisa kita ambil kembali untuk dikebumikan secara Islam," tutupnya.

Informasi terakhir yang ANTARA dapatkan, jenazah Abdul Hamid sudah dimakamkan secara Islam di Tempat Pemakaman Umum Air Raja, Tanjung Sengkuang, Senin (24/5).

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE