Gelandangan hingga manusia silver marak di Tanjungpinang jelang puasa

id Gelandangan mulai marak

Gelandangan hingga manusia silver marak di Tanjungpinang jelang puasa

Petugas gabungan meningkatkan pengawasan gelandangan hingga manusia silver di Tanjungpinang, Kepri, jelang bulan Ramadhan. (ANTARA/HO-Dinas Sosial Tanjungpinang)

"Ini tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri, tapi juga pengendara kendaraan bermotor," kata Fatah di Tanjungpinang, Jumat.

Tanjungpinang (ANTARA) - Kemunculan gelandangan, pengemis (gepeng), anak jalanan, hingga manusia bercat warna perak mulai marak di sudut-sudut Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri), jelang Ramadhan.

Kepala Dinas Sosial Kota Tanjungpinang Achmad Nur Fatah mengatakan pengemis, gelandangan dan anak jalanan itu kerap berada di persimpangan lampu merah, sentra ekonomi, pusat perdagangan, pusat peribadatan sehingga dapat mengganggu keamanan dan ketertiban berlalu lintas.

"Ini tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri, tapi juga pengendara kendaraan bermotor," kata Fatah di Tanjungpinang, Jumat.

Karenanya, petugas akan melakukan penjangkauan dan pembinaan bagi gelandangan dan pengemis agar mereka tidak melakukan kegiatan di persimpangan jalan, depan rumah ibadah, dan tempat keramaian lainnya.

"Harus didata dan diberikan pengarahan agar tidak melakukan hal yang sama," ucapnya.

Bagi pengemis dan gelandangan yang berasal dari luar daerah, lanjut dia, dianjurkan agar kembali ke daerah asal, supaya tidak menjadi masalah sosial di Tanjungpinang.

Fatah pun mengimbau masyarakat tidak memberikan sedekah bagi pengemis dan gelandangan di jalanan. Karena biasanya mereka berharap empati dan belas kasih masyarakat..

"Kita harapkan masyarakat bisa menyalurkan bantuan sosial atau sedekah di bulan Ramadhan melalui lembaga-lembaga resmi seperti Baznas, masjid, surau, dan panti asuhan," tuturnya.

Menurut dia sebenarnya banyak pengemis dan gelandangan yang masih sehat secara fisik dan bisa melakukan pekerjaan lain di luar mengemis. Pengemis dan gelandangan seperti itu perlu diberikan edukasi agar dapat mencari pekerjaan lainnya.

"Mereka perlu diberikan edukasi supaya mengemis dan gelandangan tidak dijadikan sebagai profesi selama bulan Ramadhan," katanya menegaskan.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE