Beijing (ANTARA) - Warga negara Indonesia di Taiwan menyatakan tidak merasa terusik dengan memanasnya situasi politik di Selat Taiwan terkait kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di pulau itu.
"Di sini tidak ada apa-apa, aman saja. Tidak seperti diberitakan di media. Semua WNI dan warga Taiwan beraktivitas seperti biasa," kata Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei Budi Santoso saat dihubungi ANTARA dari Beijing, China, Rabu.
Ia mengimbau WNI di Taiwan tetap beraktivitas seperti biasa dan mengikuti aturan yang diberlakukan otoritas setempat.
"Pemerintah Taiwan telah melakukan yang terbaik kepada WNI sehingga saya yakin tidak akan terpengaruh oleh isu-isu yang muncul," kata dia.
Pekerja migran Indonesia (PMI) bekerja normal seperti tidak terjadi apa-apa, kata Budi. Bahkan mereka tidak aneh dengan situasi Selat Taiwan yang mengalami pasang-surut, termasuk ketika dunia dihebohkan dengan kunjungan Pelosi yang mendorong China untuk menggelar latihan militer besar-besaran.
"Bekerja seperti biasa saja. Mengapa harus takut? Isu itu sudah lama," kata Nur Kholiq, PMI asal Kendal, Jawa Tengah, yang sudah hampir 11 tahun bekerja di Taiwan.
Budi menyebutkan dari sekitar 350 ribu WNI, 240 ribu di antaranya tercatat sebagai PMI dan 18 ribu pelajar, sedangkan sisanya tenaga profesional dan ibu rumah tangga.
Situasi di Taipei saat kunjungan Pelosi juga terpantau aman, meskipun sehari sebelumnya dilaporkan adanya ancaman bom di Bandar Udara Internasional Taoyuan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WNI di Taiwan tak merasa terusik oleh ketegangan politik dengan China
Komentar