Tanjungpinang (ANTARA) - Budayawan Melayu Kepulauan Riau (Kepri) Abdul Kadir Ibrahim menghibahkan 10 judul buku karyanya kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemkot Tanjungpinang sebagai ikhtiar untuk menambah koleksi buku di perpustakaan tersebut.
"Mudahan buku-buku saya itu dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang suka membaca. Juga dapat dijadikan objek penelitian dan pengkajian oleh mahasiswa di Tanjungpinang," katanya di Tanjungpinang, Jumat.
Ia juga sudah menghibahkan lebih 50 judul buku dari beragam tulisan dan sejumlah pengarang saat Tamrin Dahlan memimpin Dinas Perpustakaan dan Arsip Tanjungpinang, yang sekarang dipimpin Wan Samsi.
"Berbicara buku, maka pada hakikatnya kita bicara tentang inti teras kemampuan manusia, yakni akal pikiran. Dengan akal pikiranlah orang bisa menulis," ucapnya.
Dengan menghibahkan buku-buku, menurutnya, berarti sudah menghibahkan bagian esensial dari khazanah ilmu pengetahuan.
Kemudian, ikut memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Cerdas dengan berbudaya, berilmu dan beradab.
Akib turut mengajak masyarakat luas untuk terpanggil dan tertarik dalam menyemarakkan dunia tulis baca, laman literasi, khazanah karang-mengarang untuk keadaban generasi bangsa.
Menulis dan seluruh rangkaiannya, sehingga terbit buku adalah investasi yang besar manfaatnya untuk Indonesia.
"Menulislah, Sebelum orang lain menulis hanya sebuah nama kita di batu nisan," ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Tanjungpinang Wan Samsi menyampaikan terima kasih atas hibahkan buku karya Sastrawan juga Budayawan Melayu Kepri untuk Dinas Perpustakaan dan Arsip.
Buku-buku yang dihibahkan oleh sastrawan itu dapat menjadi bacaan untuk menggairahkan minat baca para pengunjung perpustakaan.
"Mudahan nanti dapat semakin semarak kegiatan literasi," kata Wan Samsi.
Adapun 10 judul buku yang dihibahkan, yakni Karpet Merah Wakil Presiden (kumpulan cerpen, dua buah), Harta Karun (cerita anak empat buah), Tanjung Perempuan (kumpulan cerpen, lima buah), Cinta Menggelora kepada Nabi Muhammad (kumpulan puisi, dua buah), Memburu Kasih Perempuan Sampan (novel, lima buah).
Kemudian Jikalau Laut Dinyalakan (kumpulan puisi, lima buah), Kartini & Aisyah Cinta Sekian Mendalam (esai, empat buah), Tanah Air Bahasa Indonesia (esai, dua buah), Politik Melayu (esai, dua buah) dan Nadi Hang Tuah (kumpulan puisi, dua buah).
Komentar