Batam (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau memfasilitasi pengolahan bahan makanan hingga kewirausahaan bagi keluarga berisiko stunting di Kabupaten Karimun.
Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina dalam.keterangannya di Batam, Kamis mengatakan pengolahan bahan makanan yang bersumber dari ikan dijadikan olahan makanan nugget yang diminati oleh anak-anak.
Ia menyebutkan kreasi olahan makanan tersebut dapat memberikan ragam aneka masakan yang diharapkan dapat diminati dan disukai oleh anak-anak untuk mengkonsumsi ikan yang kaya kandungan magnesium, phosphor, iodium, fluor, zat besi, copper, zinc, dan selenium yang baik untuk tubuh serta meningkatkan kecerdasan pada anak.
"Kegiatan ini memfasilitasi keterampilan membatik kepada 15 orang peserta, serta ditempat dan waktu yang sama juga mengundang 15 orang ibu-ibu lainnya yang terhimpun ikut melaksanakan fasilitasi pengolahan bahan makanan yang bersumber dari ikan dijadikan olahan makanan nugget yang sangat diminati oleh anak-anak," kata Rohina
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN RI Novian Andusti mengajak ibu-ibu yang telah mengikuti pembelajaran pengolahan makanan ikan untuk turut berperan mensosialisasikan gemar mengkonsumsi ikan yang dapat menjauhkan anak dari bahaya risiko stunting.
"Nanti selepas dari disini para ibu-ibu yang ada disini turut membantu mensosialisasikan kepada masyarakat banyak untuk selalu gemar mengkonsumsi ikan," ujar Nopian.
Sementara itu Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi aneka menu masakan yang bergizi serta dapat dikonsumsi oleh anak-anak.
"Nanti tolong ajarkan kepada para ibu-ibu lainnya agar dapat membuat olahan makanan ikan ini menjadi makanan yang diminati oleh anak-anak. Kami berharap anak-anak yang ada di Karimun terhindar dari risiko stunting dan menjadi anak yang cerdas dengan mengkonsumsi ikan," kata Aunur.
Selain memfasilitasi pengolahan bahan makanan, BKKBN juga melaksanakan pembelajaran membatik yang diberikan kepada keluarga yang berisiko stunting.
Dengan adanya ketertarikan dan minat dari peserta diharapkan keluarga atau peserta yang hadir dapat mempelajari dan menekuni lebih dalam agar kelak menjadi sumber pendapatan keuangan yang dapat membantu perekonomian keluarga.
"Kita berharap dengan ke depan ada motif khas daerah Kabupaten Karimun, dan dari sini mudah-mudahan muncul para perajin batik," ujar Aunur.
Berita Terkait
Polda Kepri serahkan berkas perkara korupsi Pelabuhan Tanjung Moco Tanjungpinang
Minggu, 24 November 2024 7:23 Wib
Kapolres Karimun ingatkan jajaran tidak buat gaduh jelang Pilkada 2024
Minggu, 24 November 2024 7:02 Wib
Cuaca Minggu, Kepri diprakirakan berawan
Minggu, 24 November 2024 5:50 Wib
KPU Natuna gandeng pihak ketiga untuk bersihkan APK paslon
Sabtu, 23 November 2024 16:43 Wib
163 pelamar CPNS Pemkot Batam Kepri lulus ke tahap SKB
Sabtu, 23 November 2024 16:30 Wib
Imigrasi Kota Batam bentuk dua desa binaan cegah perdagangan orang
Sabtu, 23 November 2024 16:13 Wib
RSBP Batam kini layani operasi rhinoplasty untuk perbaikan fungsi hidung
Sabtu, 23 November 2024 14:33 Wib
Imigrasi Batam tunda keberangkatan 767 orang yang diduga PMI ilegal
Sabtu, 23 November 2024 13:44 Wib
Komentar