Longsor masih mengancam di Pulau Serasan Natuna

id Natuna, kepri, serasan, longsor serasan

Longsor masih mengancam di Pulau Serasan Natuna

Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda saat meninjau kondisi air sungai di Desa Tanjung Balau, Serasan, Natuna, Kepri, Sabtu (11/3/2023). (ANTARA/Cherman)

Natuna (ANTARA) - Penyelidik Bumi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Anjar Heriwaseso, menyatakan potensi longsor masih mengancam di Pulau Serasan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau.

"Tandanya bisa kita lihat dengan air sungai berubah warna menjadi kuning, atau berlumpur ketika terjadi hujan lebat, dan itu patut diwaspadai," kata Anjar di Serasan, Senin.

Ia juga mendapatkan informasi dari warga setempat selama beberapa hari, di Serasan diketahui pada beberapa titik bukit atau gunung mengalami keretakan dan itu harus diantisipasi agar terhindar dari bencana longsor.

"Itu tanda, retakan itu harusnya ditutup, informasi seperti ini yang harus disampaikan ke warga lainnya, sebenarnya warga yang lebih mengetahui daerahnya sendiri, tinggal bagaimana langkah mitigasi bencana itu dilakukan," ujarnya.

Baca juga:
BNPB sebut longsor Natuna merupakan yang terburuk sepanjang sejarah di Indonesia

2.240 orang korban longsor di Natuna masih mengungsi

Koarmada I kerahkan kapal perang kirim bansos ke Serasan

414 warga Serasan mengungsi ke luar pulau

Ia memperkirakan potensi longsor di Pulau Serasan cukup tinggi dan warga yang tinggal di titik rawan patut waspada jika curah hujan tinggi lebih dari tiga hari.

Ia juga menyampaikan, potensi gempa bumi tidak ditemukan di daerah Natuna termasuk Pulau Serasan, pemicu utama longsor di Pulau Serasan karena curah hujan serta disebabkan beberapa faktor lain diantaranya disebabkan oleh manusia.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE