Kudus (ANTARA) - Warga Kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah melestarikan tradisi Dandangan, yang meliputi kegiatan menabuh beduk di atas Menara Kudus di kompleks Masjid Al Aqsa, menandai awal bulan Ramadhan.
Pada Rabu, tradisi dandangan, menabuh beduk dilaksanakan sambil menunggu pengumuman pemerintah mengenai hasil sidang isbat awal Ramadhan 1444 Hijriah.
Tradisi tabuh beduk blandrangan diawali dengan doa bersama di tajuk Menara Kudus. Setelah itu, enam orang yang bertugas menabuh bedug berjalan menuju ke Menara Kudus dan menaiki tangga menuju ke puncak menara.
Enam penabuh beduk tersebut kemudian secara bergiliran menabuh beduk serta melantunkan selawat dan doa-doa hingga menjelang azan magrib.
"Tradisi tabuh beduk blandrangan sudah ditetapkan sebagai agenda nasional dan tradisi Dandangan diakui sebagai warisan kebudayaan karena sudah terbit sertifikatnya. Untuk itulah harus dilestarikan bersama," kata Asisten II Sekretaris Daerah Kudus Djatmiko Muhardi.
Tradisi Dandangan bermula ketika Sunan Kudus bersama muridnya melantunkan selawat dan pujian-pujian kepada Allah SWT diiringi suara tabuhan beduk di menara Masjid Al-Aqsa.
Selanjutnya, suara beduk yang berirama mengundang penduduk sekitar untuk datang menunggu penentuan awal Ramadhan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kudus lestarikan tradisi tabuh beduk untuk tandai awal Ramadhan
Komentar