Batam (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan perusahaan yang bergerak pada sektor galangan kapal masih kekurangan tenaga kerja.
Ketua Apindo Kota Batam Rafky Rasyid di Batam, Kamis mengatakan hal tersebut dikarenakan masih minimnya kemampuan para pencari kerja terhadap skill yang dibutuhkan oleh galangan kapal, salah satunya tenaga kerja welder atau tukang las.
Dengan begitu, ia mendorong Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) hingga lembaga pelatihan kerja (LPK) swasta untuk lebih banyak menggelar pelatihan di bidang welder untuk memenuhi kebutuhan perusahaan galangan kapal.
Baca juga:
Ombudsman: Pemprov Kepri tingkatkan kualitas sistem ketenagakerjaan
Bapenda catat pendapatan pajak reklame Batam capai 79 persen
"Ketika yang dilatih itu dia kan tidak bisa langsung jadi, itu membutuhkan waktu 3-6 bulan masa pelatihan. Jadi kami harap akan lebih banyak lagi pelatihan-pelatihan serupa," kata Rafky.
Bahkan, karena kekurangan tenaga kerja welder menyebabkan beberapa pesanan yang tertunda hingga dua tahun pengerjaan.
Rafky menyampaikan pihaknya juga mengimbau perusahaan yang berada di bawah naungan Apindo untuk dapat memberikan upah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pekerja.
"Pengusaha harus paham bahwasanya kalau memang pekerja wajar diberikan upah tinggi karena dia punya skill bagus dan dia cocok dengan perusahaan, kinerja yang juga bagus ya berikan. Jangan dicoba ditekan karena karyawan itu adalah aset," kata dia.
Baca juga:
Kemenkumham Kepri terima penghargaan atas peningkatan permohonan kekayaan intelektual
Polresta Barelang dan warga bersih-bersih pantai di pulau terluar
Diberitakan sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan sektor manufaktur elektronik menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak di Kota Batam.
Sebelumnya, Rafky Rasyid juga mengatakan lebih dari 60 persen serapan tenaga kerja pada sektor manufaktur elektronik. Ia menambahkan dengan tingginya serapan tenaga kerja pada sektor manufaktur, pihak pemerintah dinilai perlu memberikan perhatian lebih agar dapat menjaga dan meningkatkan perekonomian di Kota Batam dari sektor tersebut.
"Jadi kalau pemerintah ingin menekan pengangguran sebenarnya ya itu cukup dengan mendorong sektor ini (manufaktur) jangan sampai turun. Ketika sektor manufaktur itu tetap meningkat, maka itu juga dia akan menyerap tenaga kerja yang banyak," kata Rafky.
Baca juga:
Ombudsman: Pemprov Kepri tingkatkan kualitas sistem ketenagakerjaan
Kemenkumham Kepri terima penghargaan atas peningkatan permohonan kekayaan intelektual
Satpol PP Natuna razia pelajar yang keluyuran di malam hari
Mitsubishi XFORCE sapa konsumen di Kota Batam
Berita Terkait
Seorang pria diduga bunuh diri di Jembatan Barelang
Minggu, 12 Mei 2024 16:54 Wib
Sebanyak 26 ribu lulusan SMP mendaftar pada PPDB SMA sederajat di Kepri
Minggu, 12 Mei 2024 13:54 Wib
Jelang Idul Adha, penjualan hewan kurban di Batam mulai marak
Minggu, 12 Mei 2024 13:32 Wib
Sebanyak 240 pesilat ikuti kejuaraan pencak silat Kapolda Kepri Cup 2024
Minggu, 12 Mei 2024 12:42 Wib
Pemkab Natuna Kepri sukses gelar lomba marathon bertaraf internasional
Minggu, 12 Mei 2024 11:32 Wib
Pemprov Kepri bangun enam pelabuhan HDPE
Minggu, 12 Mei 2024 10:13 Wib
Pemkab Natuna Kepri lestarikan budaya melalui panggung pagelaran seni
Minggu, 12 Mei 2024 9:25 Wib
Acara pelepasan JCH Embarkasi Batam dilaksanakan tiga kali
Minggu, 12 Mei 2024 8:19 Wib
Komentar