Jakarta (ANTARA) - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan kondisi politik saat ini bukanlah sebuah drama Korea (drakor) melainkan cerminan hati, akal sehat dan nurani.
"Politik ini memang bukan drama politik, ini kesungguhan politik. Ini dedikasi politik, ini komitmen terhadap masa depan tetapi politik ini harus keluar dari cerminan mata hati, akal sehat dan nurani," kata Hasto di Jakarta, Rabu.
Ia pun menyoroti persoalan yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan penanganan perkara mengenai syarat usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
"Jadi, kalau akal sehat dilanggar, ketika hukum direkayasa, MK dikebiri, ya muncul lah suatu gerakan untuk meluruskan itu. Dan apa yang diputuskan oleh MKMK itu menunjukkan kemenangan nurani," kata dia
Menurutnya, putusan yang diumumkan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) merupakan langkah meluruskan kebenaran.
"Itu menunjukkan kemenangan dari kekuatan kebenaran. Sehingga berbagai rekayasa hukum bisa dipatahkan oleh kekuatan-kekuatan pro demokrasi yang memang tidak ingin MK sebagai benteng konstitusi, dan demokrasi dikebiri dan demokrasi mati," kata Hasto.
Ia menilai putusan MKMK yang mencopot Anwar Usman dari posisi Ketua MK karena terbukti melanggar etik berat merupakan suatu wujud kemenangan moral.
"Ini adalah suatu kemenangan moral sebagai langkah yang positif untuk mengawal demokrasi di negeri ini," kata dia.
Sementara itu, Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid mengaku tidak mempersoalkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait situasi politik nasional belakangan yang terkesan banyak drama seperti drama Korea.
Dia mengatakan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) hendaknya dipandang positif, yakni semua tokoh politik berlomba menyejahterakan masyarakat.
"Ya, sudah yang paling penting kan semua tokoh itu berjuang untuk masyarakat. Sesuai keyakinannya, sesuai dengan hati nuraninya," kata Yenny.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hasto soal politik drakor: Bukan drama tapi cerminan hati
Komentar