Tanjungpinang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Hasan mengerahkan sebanyak 600 orang pekerja untuk melakukan normalisasi drainase di 18 titik lokasi rawan banjir di daerah setempat hingga akhir Desember 2023.
Hasan mengatakan para pekerja tersebut melibatkan masyarakat tempatan melalui skema program padat karya, yang masing-masing mendapatkan upah sebesar Rp120 ribu per hari sesuai target masa kerja di tiap-tiap wilayah.
"Anggarannya bersumber dari dana insentif daerah (DID) sebesar Rp700 juta, dengan penanggung jawab dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Hasan di Tanjungpinang, Sabtu.
Ia menyatakan normalisasi drainase dilakukan bertujuan membersihkan saluran air agar berjalan lancar sekaligus meminimalkan terjadinya banjir, mengingat belakangan ini tingkat curah hujan di Tanjungpinang cukup tinggi hingga memicu kejadian banjir.
Baca juga:
Polresta Tanjungpinang intensifkan patroli selama masa kampanye
Hasan: Pasar murah berhasil tekan inflasi di Tanjungpinang
Menurutnya dari pemantauan lapangan saat banjir terjadi di belasan titik lokasi pada Kamis (30/11) malam, ternyata salah satunya dipicu akibat hampir semua drainase dipenuhi sampah-sampah rumah tangga, seperti kaleng, botol, kantong plastik hingga popok bayi.
Selain itu, ada juga sedimentasi pasir yang mengendap di dalam drainase dengan ketinggian mencapai 60 centimeter, menyebabkan saluran air menjadi tidak lancar.
"Makanya kita ambil langkah menguras sampah hingga sedimentasi pada saluran drainase agar air berjalan lancar, paling tidak itu bisa meminimalisir banjir ketika terjadi hujan deras," ujar Hasan.
Lanjut Hasan mencontohkan banjir yang kerap terjadi di depan wisma Pesona Tanjungpinang, belakangan sudah mulai berkurang setelah pemkot melalui dinas-dinas terkait membersihkan sampah dan sedimentasi drainase di kawasan tersebut.
Oleh karena itu, ia turut mengimbau agar masyarakat merubah pola pikir tidak membuang sampah sembarangan, terutama di dalam drainase.
Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang latih 75 orang perempuan rentan buat buket
Pemkot Tanjungpinang anggarkan biaya Rp8,8 miliar untuk BLT 16 ribu warga
Masyarakat bisa meletakkan sampah di pinggir-pinggir jalan, selanjutnya akan ada petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Tanjungpinang yang akan mengangkutnya.
"Kami juga mengajak seluruh jajaran pemkot hingga masyarakat Tanjungpinang aktif gotong-royong menjaga lingkungan masing-masing guna mencegah terjadinya banjir," demikian Hasan.
Hasan menambahkan bahwa Pemkot Tanjungpinang masih terkendala anggaran untuk membangun saluran drainase, sehingga normalisasi drainase menjadi salah satu program jangka pendek untuk menangani masalah banjir di pusat ibukota Provinsi Kepri tersebut.
Baca juga:
Realisasi pajak dari Bus Interaksi Pajak di Batam mencapai Rp200 juta
Menteri PPN tinjau penanganan jalan lintas barat Bintan
Menteri PPN tinjau penanganan jalan lintas barat Bintan
Kepala Bappenas: Revitalisasi Pulau Penyengat dilanjutkan pada 2024
Kota Batam raih penghargaan Kota Sehat 2023 dari Kemenkes
Berita Terkait
BP3MI Kepri: Pemulangan PMI masih akan berlangsung sampai Desember 2024
Jumat, 29 November 2024 9:45 Wib
Pemprov Kepri: 4.417 peserta penuhi syarat ikut seleksi CAT PPPK
Jumat, 29 November 2024 9:10 Wib
Pemkot Batam sediakan sembilan cara pengaduan kekerasan
Jumat, 29 November 2024 8:35 Wib
Polresta Barelang gunakan kapal pancung kawal kotak suara dari TPS ke PPK Belakangpadang
Jumat, 29 November 2024 8:30 Wib
Pemkot Batam tingkatkan sumber daya untuk intervensi stunting
Jumat, 29 November 2024 8:05 Wib
Bawaslu Tanjungpinang rekomendasikan satu TPS lakukan pemungutan suara ulang
Jumat, 29 November 2024 7:29 Wib
BP3MI catat 2.440 PMI dipulangkan melalui Kepri dan Riau
Jumat, 29 November 2024 7:06 Wib
BMKG ingatkan waspada potensi hujan lebat di wilayah Kepri pagi ini
Jumat, 29 November 2024 5:45 Wib
Komentar