80 persen kelurahan di Tanjungpinang terendam banjir rob

id Banjir rob

80 persen kelurahan di Tanjungpinang terendam banjir rob

Seorang anak kecil melintasi banjir rob di kawasan pesisir Kelurahan Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepri, Senin (12/2/2024). (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata 80 persen kelurahan di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terdampak banjir rob dalam sepekan  terakhir.

Beberapa kelurahan dimaksud, antara lain di Kampung Bugis, Melayu Kota Piring, Tanjung Ayun Sakti, Suka Berenang, Kampung Sidodadi hingga Jalan Kenanga di kilometer dua.

"Air laut pasang tinggi atau dikategorikan banjir rob sudah jadi langganan setiap tahun, terutama di wilayah pesisir," kata Kepala BPBD Tanjungpinang, Muhammad Yamin, Kamis.

Yamin menyebut banjir rob yang terjadi dalam beberapa hari ke belakang ini, diprediksi bakal berlanjut sampai beberapa hari ke depan. Hal ini sesuai dengan prediksi BMKG.

Menurutnya banjir rob yang terjadi saat ini mengakibatkan air laut  naik relatif tinggi ke permukaan, hingga merendam sejumlah rumah warga sampai bahu jalan di kawasan pesisir.

"Bagi perumahan warga yang selama ini masih rendah atau di bawah akan cepat masuk air laut," ujarnya.

Tak hanya itu, air laut juga merendam Sekolah Dasar Negeri (SDN) 009 Tanjungpinang, akibatnya sebagian dari lantai kelas sekolah tersebut tergenang air laut. Guru dan sekolah ini rupanya sudah jadi langganan banjir rob setiap tahunnya.

Namun demikian, lanjut Yamin, kondisi banjir rob tahun ini masih dalam batas wajar dan belum berefek evakuasi terhadap warga terdampak banjir tersebut. Warga terdampak masih bertahan di rumah masing-masing, karena ketinggian air sejauh ini cuma sebatas mata kaki hingga betis orang dewasa.

"Kalau tahun lalu, kondisi air lebih tinggi dan menyebabkan sejumlah warga terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam banjir rob," ujar Yamin.

Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir rob dibarengi curah hujan yang bisa memicu air laut naik ke permukaan lebih tinggi dari biasanya.

Selain itu, warga juga harus berhati-hati dengan kemunculan reptil terbawa banjir rob, seperti ular dan buaya.

"Kalau ada segera laporan BPBD, kami upayakan turun secepatnya ke lokasi kejadian untuk proses evakuasi," ucap Yamin.

Yamin menambahkan BPBD bersama pemangku kepentingan terkait mulai dari Satpol PP, Damkar dan Dinas Sosial Tanjungpinang siap membantu apabila ada keluarga terdampak banjir rob yang memerlukan bantuan evakuasi, khususnya bagi orang tua atau lanjut usia.

"Silakan lapor ke RT/RW untuk diteruskan ke BPBD," kata dia.




 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE