BPBD Natuna sosialisasikan mitigasi bencana ke sekolah-sekolah

id BPBD Natuna,Bencana ,Mitigasi bencana ,Natuna,Pelajar ,Satuan Pendidikan Aman Bencana,SPAB,Siswa

BPBD Natuna sosialisasikan mitigasi bencana ke sekolah-sekolah

Petugas BPBD Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau dalam sosialisasi mitigasi bencana di salah satu sekolah. ANTARA/HO-BPBD Natuna

Natuna (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau gencar menyosialisasikan mitigasi bencana ke sekolah-sekolah di daerah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna Raja Darmika saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Kamis, mengatakan sosialisasi dilakukan di dua sekolah, yakni MTsN 2 Ranai dan SMPN 1 Bunguran Timur Laut.
 
"Kegiatannya pada Rabu dan Kamis, Rabu di MTSN 2 Ranai, Kamis di SMPN 1 Bunguran Timur Laut," ucap dia.
 
Selain pelajar, katanya, pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah juga menjadi peserta sosialisasi.

Baca juga: OJK sebut 44 BPR/BPRS di Kepri penuhi modal inti minimum
 
Ia menyebut sosialisasi tersebut juga dalam rangka menciptakan satuan pendidikan aman bencana (SPAB).

Ia mengatakan SPAB bertujuan memastikan keamanan dan keselamatan pelajar agar mereka mendapatkan perlindungan dan keselamatan saat berada di lingkungan sekolah, terutama saat terjadi bencana alam atau situasi tanggap darurat.
 
Dalam sosialisasi itu, ujar dia, para pelajar mendapat edukasi terkait dengan tugas dan fungsi BPBD serta diberikan materi terkait dengan kebencanaan, baik jenis bencana, tanda-tanda bencana, wilayah berpotensi bencana, cara menanggulangi bencana dan mitigasi bencana.

Baca juga: Nilai investasi pembangunan pusat data AI di Batam capai Rp1,4 triliun
 
"Tujuan kita adalah memberikan pemahaman kepada peserta didik terkait kebencanaan yang pada intinya untuk meminimalisir risiko bencana," ucap dia.
 
Dia menjelaskan pelajar aset penting negara sehingga harus dijaga dengan cara membekali mereka tentang berbagai pengetahuan menyangkut kebencanaan.
 
Ia berharap, sosialisasi tersebut bisa memberikan dampak positif bagi seluruh peserta.
 
"Kegiatan akan terus berlanjut dengan target 600 peserta didik pada tahun 2024, ini yang merupakan target standard pelayanan minimal (SPM) sub-urusan bencana," ujar dia.

Baca juga:
Disperindag Batam segel nozel Pertamax di SPBU Simpang KDA

Telkom: Batam jadi hub data center berbasis AI

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE