Tanjungpinang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Riau (KPU Kepri) merencanakan mendirikan 3.304 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pilkada 2024, berkurang sekitar 44 persen dibandingkan Pemilu 2024.
"Terdapat 5.914 TPS pada Pemilu 2024. Sementara di Pilkada 2024, direncanakan sekitar 3.304 TPS," kata Anggota KPU Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Priyo Handoko di Tanjungpinang, Jumat.
Kendati demikian, kata dia, jumlah TPS untuk Pilkada Kepri 2024 belum final karena masih menunggu hasil pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih hingga penetapan daftar pemilih tetap (DPT) oleh KPU.
Baca juga: Tingkat pengangguran terbuka di Batam turun 1,42 persen
Setelah itu, sambungnya, KPU baru bisa memastikan jumlah total TPS di Pilkada 2024.
"Angkanya bisa saja berubah, yang pasti terjadi pengurangan TPS dari Pemilu ke Pilkada 2024," ungkapnya.
Priyo menyatakan pengurangan jumlah TPS Pilkada 2024 disebabkan terjadi perubahan jumlah pemilih per TPS yang dibatasi maksimal 600 orang, sedangkan di Pemilu 2024 maksimal 300 orang per TPS. Perubahan itu sesuai Peraturan KPU RI.
Selain itu, pengurangan TPS di Pilkada 2024 bakal berdampak pada efisiensi anggaran KPU. Hal ini mengingat operasional TPS berpengaruh pada banyak hal, seperti honor petugas KPPS, linmas, pendirian TPS, logistik, serta bimbingan teknis.
Baca juga: Polres Anambas razia HP anggota cegah judi online
"Efisiensi anggarannya cukup besar," ungkap Priyo.
Priyo menambahkan pihaknya segera melakukan proses coklit data pemilih dari rumah ke rumah warga. Total ada 5.906 petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) akan dikerahkan melakukan coklit mulai tanggal 24 Juni sampai 25 Juli 2024.
Adapun data pemilih yang akan dilakukan coklit sebanyak 1.551.939 orang, tersebar di 219 pulau dan tujuh kabupaten/kota se-Kepri.
Jumlah data pemilih hasil sinkronisasi itu meningkat sekitar 51 ribu orang dibandingkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 yang sebanyak 1.500.974 orang.
"Kita targetkan coklit selesai 100 persen dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan," kata Priyo.
Baca juga:
Pemkot Batam tingkatkan sarana sanitasi guna tekan perilaku BAB sembarangan
Bawaslu Natuna ajak warga gabung jadi pengawas partisipatif
Komentar