Pangkoarmada I usul kapal buatan Italia ditempatkan di perairan Natuna Utara

id OPV Fincantieri,kapal OPV Italia,Laut Natuna Utara,kedaulatan Indonesia,Pangkoarmada I,Yoos Suryono Hadi,diskusi ISDS

Pangkoarmada I usul kapal buatan Italia ditempatkan di perairan Natuna Utara

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi (tengah) menjadi pembicara pada acara diskusi terkait kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan sekaligus pengumuman lomba menulis tentang Laut China Selatan yang digelar oleh Indonesia Strategis and Defense Studies (ISDS) di Jakarta, Selasa (2/7/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

Jakarta (ANTARA) - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksamana Muda TNI Yoos Suryono Hadi mengusulkan ke Markas Besar TNI AL untuk menempatkan kapal patroli lepas pantai (OPV) buatan Fincantieri Italia di perairan Natuna Utara Provinsi Kepulauan Riau.

Dia menjelaskan gelar kekuatan di Natuna Utara membutuhkan kapal-kapal berukuran besar yang minimal berbobot 750 gross tonnage (GT) ke atas, karena jika di bawah itu kapal sulit untuk beroperasi maksimal menjaga keamanan dan kedaulatan RI di Natuna Utara.

"Bulan Oktober kalau sudah datang (kapal) FREMM Class kalau sudah ada, mungkin bisa digelar untuk di sana, di Natuna," kata Pangkoarmada I menjawab pertanyaan ANTARA di sela-sela acara diskusi tentang Laut China Selatan yang digelar oleh Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS) di Jakarta, Selasa.

Baca juga: PLN Batam Siap Jalankan Tariff Adjustment

Dia melanjutkan seiring dengan penyusunan dua dokumen strategis TNI AL pada 2024, yaitu Rencana Strategis TNI Angkatan Laut 2025–2029 dan Postur Pembangunan Kekuatan TNI AL 2025–2044, Koarmada I juga menilai kapal-kapal yang ideal ditempatkan di Natuna Utara yang bobot-nya 750 gross tonnage (GT) ke atas.

"Untuk gelar kekuatan, kita sedang sampaikan ke Mabesal (Markas Besar TNI AL) tentu yang diperlukan di sana adalah kapal-kapal yang jenisnya, bobot-nya sekitar 750 ton ke atas, karena dia di laut terbuka sehingga kalau kapal yang DWT-nya (deadweight tonnage), jangankan untuk berpatroli, untuk hidup saja mungkin susah," ujar Pangkoarmada I.

Pangkoarmada I pada 18 April 2024 menyiapkan kajian untuk usulan penempatan dua OPV buatan Fincantieri yang dibeli Indonesia. Kajian akademis itu, Yoos saat itu menyampaikan, diserahkan ke Panglima Komando Armada RI untuk kemudian diteruskan ke pimpinan Markas Besar TNI AL.

Baca juga: Baharkam Polri tangkap 2 kapal ikan Vietnam di Laut Natuna Utara

"Keputusannya tetap dari Mabes AL akan ditempatkan di Armada I, Armada II, atau Armada III," tutur Yoos saat ditemui di Dermaga Pondok Dayung pada 18 April 2024.

Kementerian Pertahanan RI pada 17 April 2024 mengumumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai (OPV) buatan galangan kapal Italia Fincantieri, yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat, dijadwalkan tiba di Indonesia masing-masing pada Oktober 2024 dan April 2025.

Baca juga:
Kepri dan China jajaki kerja sama pertanian hingga pariwisata

KPU Kepri sebut 828.510 pemilih Pilkada 2024 sudah tercoklit

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE