Melayat "Kepergian" Orang Terkaya di Indonesia

id Melayat,Kepergian,Orang, Terkaya,Indonesia,liem,sioe,liong,sudono,salim,wafat,meninggal,singapura

Melayat "Kepergian" Orang Terkaya di Indonesia

Sudono Salim (antaranews.com)

JAUH dari hiruk pikuk dan kemegahan Singapura, Jalan Aljunnied terasa lengang dengan pohon-pohon besar yang rindang menghimpit.

Hampir di ujung jalan, kompleks Mount Vernon berdiri asri. Kompleks persemayaman bagi orang meninggal terbesar di Singapura itu jauh dari keramaian kota, sedamai orang mati yang diistirahatkan di sana.

Dari beberapa gedung yang disewakan, salah satunya paling ramai dan dipenuhi bunga tanda belasungkawa. Gedung itu, Parlour 1, tempat disemayamkannya taipan asal Indonesia, Liem Sioe Liong.

Orang terkaya di Indonesia itu menghembuskan nafas terakhir Raffles Hospital, Minggu (10/6), lebih dari sebulan sebelum perayaan hari lahirnya 16 Juli.

Begitu meninggal, keluarga langsung memutuskan akan menempatkan Oom Liem untuk disemayamkan di Mount Vernon. Minggu malam, beberapa kerabat dan anak buah Oom Liem dari Bintan Provinsi Kepulauan Riau langsung menyeberang ke Singapura dan mengurus seluruh kebutuhan peristirahatan.

Jamin Hidayat, Senior Liason Officer PT Bintan Inti Industrial Estate yang dikelola Salim Grup langsung terlihat sibuk di Mount Vernon. Ia bersama beberapa anak buah lainnya membereskan dan mengatur segala keperluan persiapan sebelum persemayaman.

Untuk seluruh permasalahan perencanaan persemayaman sendiri, keluarga menunjuk perusahaan organisatoris Singapore Cascet, termasuk pembelian peti jenazah, perlengkapan peribadatan Budha, tenda, mobil jenazah, karangan bunga dan lainnya.

Petugas Singapore Cascet langsung bekerja pada Minggu malam, mempersiapkan tenda, meja dan kursi untuk tamu.

Dalam satu kompleks rumah persemayaman, hanya terdapat satu ruang persemayaman, tempat meletakan peti mati. Ruangan berukuran sekitar empat kali enam meter itu dilengkapi pendingin ruangan. Ruangan itu dikhususkan untuk keluarga dan para kerabat yang ingin menyampaikan rasa bela sungkawa.

Ibarat Pesta Pernikahan

Persiapan persemayaman berlangsung hingga Selasa siang (12/6). Sedikitnya lima tenda besar setinggi tiga meter menutupi halaman dalam kompleks seluas sekitar 100 meter persegi.

Ibarat pernikahan, dalam acara penghormatan terakhir itu juga terdapat petugas penerima tamu, ruang istirahat undangan, ruang makanan dengan layanan penuh 24 jam dan "pelaminan" tempat jenazah dibaringkan. Selain itu, lebih istimewanya, terdapat ruang pers, tempat awak media meliput, tepat menghadap ruang "pelaminan", lengkap dengan meja panjang dan beberapa kabel listrik.

Begitu tiba di Mount Vernon, pelayat akan digiring penerima tamu ke meja penerima tamu yang terletak di depan kiri dan kanan ruang persemayaman. Di meja itu terdapat tiga buah kotak merah tempat pelayat menaruhkan angpau.

Sebagai tanda terima kasih, keluarga juga memberikan amplop berisi surat disertai benang merah untuk pelayat.

Benang merah diikatkan pada kertas berwarna emas. Menurut petugas, benang tersebut merupakan adat Tionghoa Singapura. Kertas emas itu bertuliskan The family would like to express their deepest gratitude and appreciation for all of love, kindness and thoughtful grestures that have been bestowed upon them during this time of bereavement. From family of late Mr.Liem Sioe Liong.

Usai mengisi buku tamu dan menerima kenang-kenangan, tamu akan memasuki ruang altar. Kemudian mencicipi hidangan yang disediakan keluarga.

Keluarga memilih makanan terbaik untuk menjamu para tamu. Makanan didatangkan langsung dari hotel berbintang di Singapura, Mandarin Hotel. Ada beberapa menu internasional, lengkap dengan buah dan minuman segar yang disajikan prasmanan.

Tidak mau pelayat kecewa, Mandarin Hotel juga menyediakan belasan pramusaji yang membawa berbagai minuman ringan ke pelayat, "Have a drink sir," sapa mereka.

Di meja istirahat tamu, keluarga juga menyiapkan makanan ringan berupa kacang, kuaci, dan permen untuk mengusir sedih atau jenuh.

Peti Mati

Tidak hanya perhelatan yang berlangsung megah, peti mati taipan nomor wahid di Indonesia itu juga berharga fantastis 9.000 dolar Singapura atau setara dengan Rp67,5 juta dengan kurs Rp7.500 per dolas Singapura.

Petugas Singapura Cascet, organizer yang mengurus persemayaman Liem Sioe Liong di Singapura mengatakan peti itu sengaja diimpor dari luar Singapura dengan kualitas nomor satu yang terbuat dari kayu cherry.

Sementara itu, di sekeliling tenda persemayaman, ratusan bunga dikirim para kerabat yang ikut berduka cita. Jangan bayangkan bunga itu adalah bunga kertas yang ditempel di papan membentuk tulisan "ikut berduka cita" ala Indonesia. Namun, bunga yang dikirimkan berupa bunga hidup warna warni yang dirangkai khusus di atas vas dan dihiasi pita. Sungguh nampak mewah.

Terdapat banyak nama orang ternama dalam kartu duka cita yang diselipkan di bunga, antara lain Tommy Winata, Mari Elka Pangestu dan Kuntoro Mangkusubroto.

Bunga-bunga hidup itu menebarkan wangi tersendiri di tempat persemayaman.

Sakit

Oom Liem merupakan adalah konglomerat yang sukses dengan memayungi grup Salim berdiri sejumlah perusahaan besar diantaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indo Mobil Sukses Internasional Tbk, PT Indocement Tunggal Perkasa hingga PT Bank Central Asia Tbk.

Liem meninggalkan Jakarta dan memilih tinggal di Singapura paskakerusuhan Mei 1998.

Lima tahun sebelum wafat, Liem menderita banyak penyakit tua, sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit 1 Juni 2012.

Menantu Oom Liem, Franciscus Welirang di Singapura, mengatakan Oom Liem sempat dirawat 10 hari di rumah sakit Raffles Singapura sebelum meninggal dunia pada Minggu (10/6).

Liem meninggal dunia di usia 97 tahun, dilepas beberapa anaknya di rumah sakit ternama Singapura.

Menurut dia, Liem tidak menderita penyakit khusus sebelum meninggal dunia. Liem memang menderita glaukoma yang menyebabkan penglihatannya terganggu sejak beberapa tahun lalu. Sebelum meninggal, kata dia bercerita, taipan itu memang sempat bolak-balik rumah sakit karena penyakitnya.

Liem Sioe Liong meninggal dunia dalam usia 97 tahun meninggalkan empat putra dan satu putri, 14 cucu dan enam cicit.

Rencananya, jenazah Liem akan dikebumikan Senin (18/6) di Chua Chu Kang Cemetary Singapura. Saat ini, Liem disemayamkan di Mount Vernon Singapura.

Atas nama keluarga, Franciscus menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang memberikan perhatian kepada mertuanya. (Y011/Z003)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE