Batam (Antara Kepri) - Pusat Pendidikan dan Pelatihan milik PT SMOE Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Kabil Batam dilengkapi berbagai fasilitas guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Hari Ini hari istimewa karena kami meresmikan pembukaan Training and learning centre. Dengan penambahan pusat pelatihan ini, kami sekarang memiliki fasilitas modern untuk melakukan pelatihan untuk bagi karyawan kami," kata Presiden Komisioner PT SMOE Indonesia Ho Nee Sin di Kawasan Industri Terpadu Kabil Batam, Kamis.
Gedung pendidikan dan pelatihan PT SMOE Indonesia dilengkapi dengan sebuah auditorium, dua ruang kuliah, dua ruang pertemuan, ruang pelatihan komputer, fasiltas ruang tinjauan konstruksi gedung, perpustakaan teknis, ruang baca, sebuah galeri dengan pemandangan ruangan terbuka serta ruangan tertutup.
"Pusat pelatihan ini akan berfungsi sebagai pusat untuk berbagi pengetahuan, dan penghubung untuk bertukar pikiran intelektual dan ide-ide inovatif," kata dia.
Ia mengatakan pembelajaran progresif sangat penting bagi PT SMOE Indonesia dalam lingkungan yang kompetitif seperti sekarang ini.
"Kemajuan teknologi sangat cepat sehingga kami akan tertinggal tanpa terus-menerus belajar dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis kami," kata Ho.
Sebagai tambahan, kata dia, PT SMOE Indonesia juga akan memperpanjang program pembelajaran dan kemitraan dengan beberapa lembaga pelatihan lokal atau universitas.
"Tujuannya untuk menyediakan program pelatihan yang relevan untuk karyawan lokal kami. Kami bekerja menuju mempertahankan keterampilan lokal untuk proyek domestik dan internasional," kata dia.
Pembangunan pusat pelatihan dan pembelajaran baru ini juga merupakan bagian dari upaya terus-menerus untuk mempertahankan PT SMOE sebagai Yard berkelas internasional, yang mampu mengeksekusi kontrak EPCIC untuk klien di seluruh dunia.
"Kemitraan kami dengan Citra Engineering akan lebih meningkatkan keberhasilan tersebut, dengan menggabungkan keahlian lokal dan keahlian di Sembcorp Marine Group," kata Ho.
Saat ini PT SMOE Indonesia di Kabil memiliki total luas lahan lebih dari 85 hektare dilengkapi dengan Yard di sisi laut sekitar satu kilometer. Sekitar 500 meter sisi laut telah dilengkapi dermaga dengan kedalaman 10 meter.
Dermaga tersebut mampu memuat topside module hingga 30.000 ton. Dermaga juga digunakan sebagai pelabuhan yang nyaman untuk bongkar muat produk di yard yang ada di dalam kawasan berikat.
"Dalam waktu dekat, 575 meter sisa dermaga akan dikembangkan dengan kealaman 12 meter," kata dia.
PT SMOE Indonesia, kata dia, telah berhasil mengirim beberapa proyek bergengsi dan sekarang Yard masih disibukan dengan project milik Chevron Westers Australia Wheatstone LNH Project yang dikerjakan bersama-sama dengan Bechtel Corporation dan Fabrikasi modul Yamgas and Siemens yang akan dikirimkan ke Sabetta, Rusia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar