Kenaikan harga cabai picu inflasi di Kepri

id inflasi batam, tpid kepri,inflasi kepri,harga cabai,harga cabai batam,harga kacang panjang,harga kacang panjang batam,ha

Kenaikan harga cabai picu inflasi di Kepri

Wakil Ketua TPID Kepri, Fadjar Majardi (Yunianti Jannatun Naim)

Batam (ANTARA) - Kenaikan harga bahan pangan cabai merah, kacang panjang dan bayam memicu inflasi di Provinsi Kepulauan Riau pada Mei 2019.

"Kacang panjang mengalami inflasi sebesar 34,04 persen (mtm) dengan andil 0,33 persen (mtm) sedangkan cabai merah mengalami inflasi sebesar 15,70 persen (mtm) dengan andil 0,30 persen (mtm)," kata Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kepri, Fadjar Majardi di Batam, Selasa.

TPID mencatat Indeks Harga Konsumen Kepri pada Mei 2019 inflasi sebesar 1,01 persen (mtm), meningkat dibandingkan April 2019 dengan inflasi sebesar 0,18 persen (mtm).

Menurut dia, kenaikan harga bahan pangan kacang panjang dan bayam akibat penurunan pasokan karena pengaruh curah hujan tinggi.

"Sedangkan kenaikan harga cabai merah dipengaruhi tingginya biaya kargo serta kenaikan harga di sentra penghasil seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sumatera Utara," kata Fadjar yang juga menjabat Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri.

Secara tahunan, IHK Kepri Mei 2019 inflasi 4,08 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan April 2019 dengan inflasi sebesar 3,20 persen (yoy). Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri hingga Mei 2019 telah mencapai 1,51% (ytd).

Selain didorong inflasi kelompok bahan makanan, Inflasi Kepri pada Mei 2019 juga bersumber dari kelompok transportasi.

Kelompok bahan makanan tercatat mengalami inflasi sebesar 3,22 persen (mtm) dengan andil 0,71 persen (mtm), sementara inflasi kelompok transportasi sebesar 1,00 persen (mtm) dengan andil 0,21 persen (mtm).

Dari kelompok transportasi, inflasi disumbang tarif angkutan udara yang mengalami inflasi 4,10 persen (mtm) dengan andil 0,13 persen.

Secara spasial, Batam dan Tanjungpinang mengalami inflasi.

Inflasi Batam sebesar 1,03 persen (mtm) atau 4,23 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan April 2019 inflasi sebesar 0,18 persen (mtm) atau 3,28 persen (yoy).

Sedangkan Tanjungpinang mencatatkan inflasi 0,89 persen (mtm) atau 3,12 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,16 persen (mtm) atau 2,73 persen (yoy).

Komoditas utama penyumbang inflasi di Batam adalah tarif angkutan udara, kacang panjang, bayam dan cabe merah sementara Tanjungpinang didorong komoditas cabai merah dan bayam.


 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE