Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Riany menyatakan pencapaian pajak daerah setempat selama 2019 mencapai Rp87 miliar, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp81 miliar.
"Lebih Rp6 miliar dari target, capaiannya sebesar 107,40 persen," kata Riany di Tanjungpinang, Jumat.
Riany mengungkapkan pendapatan tersebut berasal dari 11 jenis sektor pajak berikut 107.000 Wajib Pajak (WP).
Dia merincikan untuk realisasi pajak hotel Rp7,87 miliar, melebih dari target Rp7,8 miliar dengan jumlah WP sebanyak 101 objek.
Kemudian realisasi pajak restoran Rp16,37 miliar, melebihi dari target Rp14,7 miliar dengan total WP 1.295 objek.
"Pajak hiburan juga melebihi target sebesar Rp4,4 miliar, realisasinya Rp4,63 miliar dengan total WP 147 objek," jelasnya.
Selanjutnya, realisasi pajak reklame Rp3,337 miliar, melebihi dari target dengan target Rp 3,34 miliar dengan total WP 1.137 objek.
Realisasi pajak penerangan jalan Rp24,2 miliar, melebihi dari target Rp 23,6 miliar dengan satu jenis objek.
"Kemudian realisasi pajak mineral bukan logam dan batuan Rp332 juta, melebihi dari target Rp300 juta dengan total WP 1.763 objek," sebutnya.
Realisasi pajak parkir Rp1,271 miliar, melebihi dari target Rp1,2 miliar, lalu realisasi pajak air tanah Rp7,4 juta, pun melebihi dari target Rp7,1 juta.
Selanjutnya realisasi pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BBHTB) tercapai Rp19,31 miliar, melebihi dari target Rp15,8 miliar dengan WP 2.723 objek.
"Realisasi pajak bumi bangunan (PBB) tak mencapai target Rp10,7 miliar, karena pencapaiannya sebesar Rp10,6 miliar. Masih kurang Rp148 juta dengan total WP sekitar 99 ribu orang," imbuhnya.
Secara keseluruhan, menurut Riany, target pendapatan pajak daerah sudah tercapai, hanya satu jenis pajak yang tidak tercapai yaitu PBB. Adapun penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) jenis pajak terbesarnya barasal dari pajak BPHTB.
Dengan pencapaian pajak di atas target itu, diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Tanjungpinang.
"Tahun 2020 kami akan bekerja lebih keras untuk mengoptimal sektor-sektor pajak yang belum maksimal pencapaiannya di 2019," ucap Riany.
Komentar