Dinkes Kepri optimalkan penggunaan tes cepat COVID-19

id Dinkes Kepri, optimalisasi,penggunaan ,Rapid Test

Dinkes Kepri optimalkan penggunaan tes cepat COVID-19

Sejumlah 16 orang pengikut Jamaah Tabligh diperiksa kesehatannya dengan menggunakan Rapid Test di Masjid Baiturrahman Tanjungpinang beberapa hari lalu. (ANTARA/Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mulai mengoptimalkan penggunaan tes cepat (rapid tes) COVID-19 karena jumlahnya terbatas.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan tes cepat hanya digunakan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Orang-orang yang membutuhkan tes cepat adalah mereka yang melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 maupun berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Penggunaannya disarankan pada hari kesembilan terhitung sejak orang tersebut melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 maupun PDP.

Jika pada hari 1-8 terhitung sejak orang tersebut melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19 maupun PDP, dilakukan pemeriksaan dengan COVID-19, hasilnya potensial non reaktif. Padahal orang tersebut belum tentu negatif, melainkan pada hari kedelapan biasanya antibodi pada tubuh orang tersebut mulai melawan virus itu.

Kondisi orang saat antibodinya melawan virus dapat diperiksa melalui tes cepat.

Baca juga: Fraksi PKS minta Pemprov usulkan karantina wilayah ke pusat

Sebagai contoh, lima orang yang diperiksa dengan tes cepat di Masjid Baiturrahman, Sei Jang, Tanjungpinang, dinyatakan reaktif. Padahal kondisi kesehatan orang itu tampak sehat, namun di dalam tubuh terdapat virus berdasarkan hasil tes cepat.

Pemeriksaan terhadap lima orang itu, kata dia setelah lebih dari 9 hari mereka mengikuti kegiatan keagamaan di Malaysia hingga di salah satu masjid di Tanjungpinang.

Karena itu, kata dia lima orang itu tetap dikarantina, meskipun tampak sehat.

"Banyak yang hasilnya sia-sia, karena belum 9 hari sudah diperiksa dengan menggunakan tes cepat. Karena itu sekarang penggunaannya kami optimalkan untuk yang benar-benar membutuhkannya," ucapnya.

Baca juga: Jumlah pasien positif COVID-19 di Tanjungpinang bertambah satu

Baca juga: Pasien positif COVID-19 yang meninggal di Batam miliki penyakit penyerta

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE