Batam (ANTARA) - Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepulauan Riau mengajak masyarakat untuk melakukan pencatatan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) untuk menambah data budaya Kepri.
"Kami sebetulnya mengharapkan semua pihak ikut terlibat melakukan pencatatan untuk memperkaya data budaya di Kepri," kata Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto, saat berbicara dalam sembang budaya Kopi Payau yang ditaja Antara Kepri, Jumat (2/10) malam.
Toto berharap agar budaya di Kepri bisa terdata sebanyak-banyaknya melebihi 243 budaya yang telah berhasil tercatat.
Peran serta masyarakat Kepri dalam pencatatan budaya tentunya dapat meningkatkan jumlah WBTB se Indonesia dengan total tercatat sebanyak 9.846 budaya.
"Apabila tercatat kemudian dikukuhkan sebagai WBTB tentunya secara hukum, budaya yang ada di daerah dapat terlindungi dari klaim negara lain," tuturnya
Menurut Toto, kepada masyarakat yang ingin mendaftarkan budaya daerahnya untuk dimasukkan ke dalam WBTB mesti mengikuti prosedur.
Prosedur yang dimaksud antara lain mencantumkan nama lengkap pendaftar budaya itu sendiri, nama budayanya, dan dokumentasi minimal 2 foto.
"Selanjutnya melakukan pencatatan dengan mengisi formulir serta harus dilengkapi dengan dokumentasi dan referensi agar bisa dimasukkan dalam database," tuturnya.
Toto menjelaskan bahwa sampai saat ini ada 9 budaya Indonesia yang telah diakui Unesco sebagai budaya dunia. Meliputi, wayang pada 2008, keris, batik, angklung, tari saman, noken (tas anyaman kukit kayu dari Papua), tari bali, perahu pinisi, dan pencak silat.
Menurut dia nilai budaya yang melekat pada peralatan budaya adalah merupakan tradisi yang mengiringi pembuatan ataupun pemanfaatan benda tersebut.
"Jika masyarakat melakukan pencatatan atau memberikan informasi perihal nilai-nilai budaya tak benda maka bukan tidak mungkin akan banyak warisan kebudayaan yang dapat diketahui ," katanya.
Kegiatan sembang virtual Kopi Payau merupakan kegiatan yang diadakan sepekan sekali tiap Jumat malam membahas perihal seni, tradisi dan budaya dalam kehidupan masyarakat yang berlatarkan kebudayaan Melayu sesuai dengan budaya tempatan Provinsi Kepulauan Riau.
Berita Terkait
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
BPBD Natuna padamkan kebakaran lahan di Kecamatan Bunguran Selatan
Jumat, 19 April 2024 16:00 Wib
Penumpang Bandara Tanjungpinang selama libur lebaran naik 25 persen
Jumat, 19 April 2024 15:35 Wib
Natuna Juara I Lomba Teknologi Tepat Guna tingkat Kepri
Jumat, 19 April 2024 15:28 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
Natuna-Kepri berstatus siaga darurat bencana kekeringan
Jumat, 19 April 2024 13:49 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Komentar