Kepri Butuh Beras Impor

id pemprov,Kepri, Butuh, Beras, Impor,ketua,dprd,nur,syafriadi

Tanjungpinang (ANTARA Kepri) - DPRD Provinsi Kepulauan Riau menyatakan, masyarakat di wilayah tersebut membutuhkan beras impor karena pasokan dari dalam negeri tidak mencukupi.

Sebagian beras yang dikonsumsi masyarakat Kepri (Kepulauan Riau) berasal dari Thailand, namun harganya mahal karena impor dilakukan oleh pemerintah pusat, kata Ketua DPRD Kepri, Nur Syafriadi, di Tanjungpinang, Selasa.

Menurut dia, jika beras asal Thailand maupun negara lainnya itu diimpor langsung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri yang bekerja sama dengan pengusaha setempat tentu harganya dapat lebih murah.

"Biaya angkutan dari Jakarta ke Kepri mempengaruhi harga beras impor, sehingga harganya lebih mahal ketimbang langsung diimpor oleh Pemprov Kepri yang bekerja sama dengan pihak ketiga," ungkapnya.

Pemprov Kepri, kata dia, tidak akan mengajukan impor beras, jika persediaan beras dalam negeri mencukupi. Namun selama ini persediaan beras dalam negeri tidak mencukupi, maka sebagian beras yang didistribusikan Bulog ke Kepri diimpor dari Thailand.

"Jika persediaan beras dalam negeri mencukupi, maka saya rasa tidak perlu lagi impor beras. Namun kenyataannya sekarang sebagian beras berasal dari Thailand," katanya.

Pemprov Kepri telah lama mengajukan permohonan agar pemerintah pusat mengizinkan mereka mengimpor beras, namun hingga sekarang belum dikabulkan.

Sebaiknya, kata dia, pemerintah pusat mengizinkan Pemprov Kepri mengimpor beras langsung dari beberapa negara tetangga.

Apalagi, saat ini Thailand dilanda banjir, sehingga Pemprov Kepri perlu melakukan langkah-langkah cepat dan tepat untuk mengimpor beras dari negara lainnya.

"Izin impor beras itu untuk memudahkan Pemprov Kepri mengambil kebijakan dalam rangka mengatasi kelangkaan beras," ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri menyatakan, persediaan beras di wilayah tersebut yang dikelola Bulog diperkirakan hanya bertahan tiga bulan.

Sebagian beras yang dikonsumsi masyarakat Kepri berasal dari Thailand, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri, Syed M Taufik.

Kepri membutuhkan 20.000 ton beras dalam satu bulan dengan asumsi setiap orang menghabiskan 10 kilogram per bulan.

"Jumlah penduduk Kepri sekitar 2 juta jiwa. Dengan demikian beras yang dibutuhkan dalam setiap bulan mencapai 20.000 ton," ungkapnya.

Banjir yang melanda Thailand berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap persediaan beras di Kepri bila permasalahan tersebut tidak segera ditangani pemerintah.

"Itu permasalahan serius yang harus diatasi pemerintah karena Kepri bukan merupakan wilayah penghasil beras" katanya.

Pemerintah daerah Kepri telah mengajukan izin impor beras kepada pemerintah pusat, namun hingga sekarang belum dikabulkan. Dalam waktu dekat, kata dia, Pemprov Kepri akan mengajukan kembali izin impor beras agar tidak terjadi krisis beras pada empat bulan mendatang.

"Kalau diizinkan, kami memiliki alternatif untuk mengimpor beras dari Vietnam dan mungkin juga Kamboja. Kedua negara itu bertetangga dengan Kepri," ungkapnya.

(KR-NP/A027)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE