Tanjungpinang (ANTARA Kepri) - Nilai impor migas dan nonmigas Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Oktober 2011 mencapai 1.072,80 juta dolar Amerika, naik 9,33 persen atau 91,52 juta dolar Amerika bila dibanding impor September 2011.
"Impor Kepulauan Riau terdiri dari migas sebesar 299,32 dolar Amerika atau 27,90 persen dan nonmigas sebesar 773,48 juta dolar Amerika atau 72,10 persen," ungkap Kepala Bidang Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Mangaputua Gultom, Selasa.
Meningkatnya impor di Kepri disebabkan naiknya impor komoditas migas sebesar 271,41 persen atau 218,73 juta dolar Amerika. Sementara impor komoditas nonmigas turun 14,12 persen atau 127,21 juta dolar Amerika.
Sementara bila dibanding dengan nilai impor pada Oktober 2010, nilai impor Kepri pada Oktober 2011 mengalami kenaikan, yaitu sebesar 180,64 juta dolar Amerika atau 20,25 persen. Peningkatan impor pada saat itu disebabkan oleh naiknya impor komoditas migas 213,17 persen atau 203,74 juta dolar Amerika.
"Impor komoditas nonmigas turun 2,90 persen atau 23,10 juta dolar Amerika," katanya.
Impor Kepri selama Oktober 2011 yang terbesar berasal dari Singapura dengan nilai sebesar 562,59 juta dolar Amerika, atau 52,44 persen dari keseluruhan impor di Kepri pada Oktober 2011. Impor dari Singapura pada Oktober 2011 naik sebesar 19,62 persen dibanding nilai impor bulan sebelumnya.
Sementara impor dari Malaysia menempati urutan kedua pada saat itu dengan nilai 132,28 juta dolar Amerika atau 12,33 persen. Impor dari negara Malaysia pada Oktober 2011 naik sebesar 144,82 persen dibanding bulan sebelumnya.
China merupakan negara pemasok barang impor ke Kepri terbesar ketiga selama Oktober 2011 dengan nilai impor sebesar 96,08 juta dolar Amerika atau 8,96 persen. Impor dari negara China pada Oktober 2011 turun sebesar 11,19 persen dibanding bulan sebelumnya.
Negara-negara pemasok barang impor ke Kepri lainnya selama Oktober 2011 yang mempunyai peran cukup besar adalah Jepang dengan nilai impor sebesar 69,81 juta dolar Amerika dengan peranannya sebesar 6,51 persen.
Amerika Serikat sebesar 26,86 juta dolar Amerika, Thailand 22,54 juta dolar Amerika, Jerman 17,11 juta dolar Amerika, India 15,35 juta dolar Amerika, Perancis 13,27 juta dolar Amerika, dan Ukraina sebesar 10,90 juta dolar Amerika.
Sedangkan pelabuhan bongkar barang impor terbesar adalah Pelabuhan Batu Ampar, Batam, dengan nilai impor sebesar 394,26 juta dolar Amerika.
Disusul Pelabuhan Sekupang, Batam, dengan nilai impor sebesar 251,07 juta dolar Amerika. Sementara Pelabuhan Pulau Sambu 210,18 juta dolar Amerika dan Pelabuhan Tanjung Uban, Bintan, sebesar 118,96 juta dolar Amerika.
"Kontribusi keempat pelabuhan mencapai 90,83 persen dari total impor," ujarnya.
(KR-NP/K005)
Berita Terkait
Polda Kepri resmikan Kampung Aceh jadi Kampung Madani untuk berantas narkoba
Sabtu, 16 November 2024 6:43 Wib
Cuaca Kepri diprakirakan hujan sedang pagi dan siang hari
Sabtu, 16 November 2024 6:01 Wib
Polda Kepri nobar "Bila Esok Ibu Tiada" bersama Korpri dan anak yatim
Jumat, 15 November 2024 23:13 Wib
Debat publik di KPU Batam batal karena soal tatib
Jumat, 15 November 2024 19:25 Wib
Pemkab Natuna imbau pemilik gedung untuk sedia apar di titik rawan terbakar
Jumat, 15 November 2024 17:13 Wib
Debat Publik kedua Pilkada Batam batal dilaksanakan
Jumat, 15 November 2024 16:37 Wib
Polda Kepri tanam 30 ribu bibit jagung demi dukung ketahanan pangan
Jumat, 15 November 2024 15:44 Wib
BPBD Natuna imbau warga waspada banjir dan longsor
Jumat, 15 November 2024 14:25 Wib
Komentar