Tokoh: Jurnalis Ikut Memperjuangkan Pembentukan Provinsi Kepri

id Tokoh,Jurnalis,Memperjuangkan,Pembentukan,Provinsi,Kepri,ngopi,aliansi,independen,tanjungpinang,huzrin,hood

Seluruh elemen masyarakat bergerak di daerah dan pusat. Media massa menjadi salah satu alat perjuangan untuk mempercepat pembentukan Provinsi Kepri
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Sejumlah jurnalis ikut berperan dalam memperjuangkan pembentukan Provinsi Kepulauan Riau, kata salah seorang tokoh masyarakat, Huzrin Hood di Tanjungpinang, Sabtu.

"Ada jurnalis yang bekerja di Majalah Genta dan Riau Pos, yang ikut mendorong percepatan pemekaran Kepri dari Riau," tambahnya, yang juga tokoh pembentukan Provinsi Kepri dalam acara NGOPI Bareng Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di salah satu kedai kopi di Tanjungpinang.

Di acara yang dihadiri Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Ketua Komisi II DPRD Kepri Ing Iskandarsyah, Ketua Lembaga Adat Melayu Kepri Abdul Razak, akademisi dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Raja Haji Tanjungpinang Zamzami A Karim, Huzrin mengatakan peranan jurnalis cukup besar menyuarakan pemekaran Kepri.

Namun Huzrin tidak membeberkan nama-nama jurnalis yang ikut berperan dalam memperjuangkan pembentukan Provinsi Kepri.

"Seluruh elemen masyarakat bergerak di daerah dan pusat. Media massa menjadi salah satu alat perjuangan untuk mempercepat pembentukan Provinsi Kepri," ujar Ketua Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR), yang kini bernama Badan Penyelaras Pembangunan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat.

Pendiri Gerakan Muda Pejuang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau Basyarudin Idris yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan tidak semua jurnalis mendukung perjuang tersebut.

"Ada jurnalis yang mendukung, ada juga yang ingin Kepri tetap bergabung dengan Riau. Saya punya buktinya," kata Oom, panggilan akrabnya sambil menunjukkan kliping koran yang difotonya.

Dia mengatakan hari ini Provinsi Kepri genap berusia 14 tahun. Perjuangan belum selesai, karena masih ada masyarakat yang belum menikmati pendidikan.

Perjuangan pembentukan Provinsi Kepri tidak mudah. Dinamika perjuangan cukup tinggi, dengan dana yang tidak memadai.

"Perjuangan ini menguras energi besar, uang, waktu, pikiran. Bahkan ada tragedi berdarah di depan Kantor Samsat Tanjungpinang," ucapnya dalam acara yang disiarkan secara langsung oleh RRI tersebut.

Sementara Zamzami A Karim mengatakan jurnalis pasti memiliki peranan besar dalam memperjuangkan pemekaran Kepri. Salah satu bentuk peranan jurnalis seperti memuat berita terkait permasalahan itu.

"Saya juga pernah menulis opini terkait alasan Kepri harus dimekarkan dari Riau," katanya, yang juga mantan Ketua STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang.

Ing Iskandarsyah mengatakan jurnalis sampai sekarang masih memiliki peranan yang besar dalam pembangunan Kepri.

Sikap kritis jurnalis akan berdampak positif dalam pengawasi pembangunan, termasuk memberi kontribusi pemikiran agar Kepri semakin maju.

"Kepri, mitra pemerintah yang sehari-hari mencari, mengumpulkan data, serta mengemas dalam bentuk berita. Berita-berita yang disajikan secara benar akan membantu pemerintah mempercepat pembangunan," ujarnya.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan peranan jurnalis dalam membangun Kepri harus terus ditingkatkan. Sebagai bagian dari elemen masyarakat, jurnalis juga memiliki tanggung jawab membangun Kepri.

"Saya merasakan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Kontribusi yang positif akan mempercepat pembangunan," ucapnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE