Lima helikopter siaga atasi karhutla di Riau

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau bersama Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) setempat, menyiagakan lima helikopter dan satu pesawat bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan patroli dan bergerak memadamkan titik api yang terpantau dengan water bombing.

"Helikopter masih siaga dari BNPB, lima helikopter ini disiagakan sampai status siaga darurat Riau dicabut, dan status siaga darurat itu sampai 31 Oktober 2021," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Riau Jim Ghafur kepada wartawan, di Pekanbaru, Jumat.

Dia mengatakan, bantuan helikopter tersebut bisa saja ditambah melihat kondisi karhutla di Riau, atau bisa saja dikurangi. Selain bantuan helikopter di wilayah Riau, juga akan dioperasionalkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Ia mengatakan, sebagian wilayah Riau awal Juni 2021 mulai terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dari hasil investigasi tim satgas karhutla di lapangan sebagian besar lahan yang terbakar tersebut, dibakar oleh oknum yang akan membuka lahan.

"Wilayah Riau yang terpantau karhutla di antaranya di Kota Dumai, Rokan Hulu, Pelalawan, dan Bengkalis, terpantau setiap hari titik api (hotspot) dan lahan yang terbakar, apalagi wilayah Riau saat ini sudah memasuki musim kemarau," katanya.

Hotspot dalam Juni ini, katanya, terjadi bergantian dan banyak di daerah Rohul, Pelalawan, Bengkalis, Dumai. Memang wilayah Riau memasuki musim kemarau, dan terpantau titik api. Tapi titik api yang terjadi bisa diatasi oleh tim satgas di darat dan di udara.

"Karhutla yang terjadi dalam beberapa hari ini ada di area perusahaan dan lahan masyarakat. Ada yang di Bukit Tiga Puluh, kemudian di daerah Dumai masuk di perusahaan. Di areal yang ada titik api memang ada perambah yang masuk membakar, dan juga yang di Rohil juga ada membuka lahan," katanya lagi.

Sekarang dari pihak kepolisian, katanya lagi, juga sedang menyelidiki dan sudah berada di lokasi karhutla itu.