BBKSDA intensifkan patroli cegah karhutla di Kepri

id Karhutla, hotspot, bbksda riau, kepri, bmkg, kebakaran hutan lahan

BBKSDA intensifkan patroli cegah karhutla di Kepri

Ilustrasi - Awan mendung menyelimuti Kota Batam, Kepulauan Riau. ANTARA/HO-Manggala Agni BBKSDA Riau

Batam (ANTARA) - Manggala Agni Seksi Wilayah II Batam, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, mengintensifkan patroli di kawasan konservasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kepri.

Komandan Regu (Danru) Manggala Agni Seksi Wilayah II Batam BBKSDA Riau Waldi mengatakan patroli dilakukan di Kawasan Pelestarian Alam (KPA)/Kawasan Suaka Alam (KSA) Gunung Kijang Bintan; Taman Buru (TB) Pulau Rempang;Taman Wisata Alam (TWA) Muka Kuning, Kota Batam, Gunung Lekuas dan Sungai Pulai.

"Kami intensif melakukan patroli setiap hari," kata Waldi kepada ANTARA dikonfirmasi di Batam, Senin.

Dia menjelaskan, ketiga wilayah tersebut menjadi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Seksi Wilayah II Batam untuk dilakukan patroli mencegah karhutla.

Sementara itu, pemantauan titik api (hotspot) di luar kawasan itu menjadi tanggungjawab Manggala Agni Daop Batam.

Waldi menyebut patroli dilakukan memantau adanya titik api dan melakukan pencegahan.

"Setiap hari kami melakukan patroli di dalam kawasan tersebut dan memantau hotspot melalui aplikasi hotspot," ujarnya.

Hasil pemantauan kemarin, Rabu (2/7), tidak ditemukan adanya titik api di seluruh wilayah tersebut.

Luas wilayah di lima kawasan konservasi yang dipantau, kata dia, mencapai 40.000 hektare.

"Dalam kawasan yang dikelola oleh Balai Besar KSDA Riau di Seksi Konservasi Wilayah II Batam sampai saat ini belum ada titik hostpot yg kami temukan," kata dia.

Meski tidak menjadi daerah rawan karhutla, Manggala Agni Seksi Wilayah II Batam tetap melakukan patroli. Selain karena tugas rutin, juga menindaklanjuti imbauan BMKG terkait waspada karhutla.

Selain patroli, Manggala Agni juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar kawasan konservasi untuk bersama-sama mencegah karhutla dengan tidak membakar sampah dan membakar ketika membuka lahan.

Mengingat saat ini wilayah Indonesia memasuki bulan rawan karhutla seiring masuknya musim kemarau.

"Sebelum di bulan rawan kebakaran kami sudah sosialisasi ke masyarakat yang berada dekat kawasan," kata Waldi.

Sementara itu, titik api sudah terpantau di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera, seperti Aceh, dan Riau. BMKG mengimbau pemerintah daerah untuk waspada tingginya potensi karhutla.

Baca juga: BPJS Kesehatan Batam dorong FKTP dapat tuntaskan 144 penyakit

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE