Warga Karimun gelar hajatan kenduri malam

id Kenduri ramadhan,Kepri, karimun

Warga Karimun gelar hajatan kenduri malam

Hajatan kenduri di salah satu rumah warga di Desa Batu Limau, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu malam. (ANTARA/Ogen)

"Rumah-rumah warga melaksanakan kenduri secara bergantian, dengan mengundang belasan hingga puluhan penduduk sekitar," kata Riko.
Tanjungpinang (ANTARA) - Sejumlah warga di Desa Batu Limau, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menggelar acara hajatan kenduri pada akhir-akhir bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah, Sabtu malam.

Warga setempat Riko menyampaikan kenduri tersebut merupakan tradisi rutin tahunan yang dilakukan masyarakat sejak memasuki 10 malam terakhir Ramadhan atau disebut malam tujuh likur.

"Rumah-rumah warga melaksanakan kenduri secara bergantian, dengan mengundang belasan hingga puluhan penduduk sekitar," kata Riko.

Hajatan kenduri umumnya dilaksanakan selepas salat Magrib atau setelah berbuka puasa. Namun, ada pula yang melakukannya usai shalat Tarawih.

Baca juga:
Satgas COVID-19 awasi penyaluran Zakat Fitrah cegah kerumunan

Penumpang Kapal Roro Bintan-Batam mulai membludak
Puncak acara kenduri biasanya terjadi pada malam 27 Ramadhan, karena di malam itu rumah warga yang menggelar kenduri lebih banyak dibanding malam-malam lainnya, bahkan bisa selesai sampai shalat Subuh.

Warga lainnya Deko menyebut kenduri tersebut merupakan wujud rasa syukur masyarakat karena masih bisa bertemu dengan bulan suci Ramadhan tahun ini dan diharapkan dipertemukan dengan Ramadhan tahun berikutnya.

Selain itu, ini juga sebagai wadah menjalin silaturahmi antar sesama warga. Kenduri diisi dengan bacaan ayat-ayat suci al-quran serta doa-doa yang ditujukan untuk arwah keluarga atau sanak saudara dari yang punya hajatan.

"Seseorang yang dituakan atau biasa disebut dengan istilah lebai kampung bertindak memimpin pembacaan doa tersebut," ujar Deko.

Setelah doa selesai dibacakan, tuan rumah menjamu warga yang datang dengan aneka hidangan, berupa nasi lengkap dengan lauk-pauk, kuih, serta minuman tawar/manis.

Makanan dihidangkan dalam sebuah wadah atau nampan. Tiap-tiap hidangan dapat disantap empat hingga lima orang dengan duduk membentuk lingkaran.

Selain kenduri, terpantau sejumlah masyarakat turut memasang lampu colok di halaman rumah masing-masing untuk menyemarakkan malam terakhir Ramadhan menjelang tibanya hari raya Idul Fitri.

Baca juga:
Kasus aktif COVID-19 Kepri tinggal 17 orang pada dua hari jelang Lebaran

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE