Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat membantu penyidik Polda Kepulauan Riau dalam membongkar jaringan perdagangan orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban kecelakaan kapal di Perairan Nongsa, Kota Batam baru-baru ini.
"Karena lokus (lokasi) kejadian di hilir Kepri sana, jadi kami di hulu hanya menjalankan fungsi perbantuan," kata Kepala Subbidang Remaja, Anak, dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB Ajun Komisaris Besar Polisi Ni Made Pujawati di Mataram, Selasa.
Ia mejelaskan posisi Polda NTB memberikan bantuan dalam upaya penegakan hukum. Segala kebutuhan penyidik dalam mengusut kasus tersebut masuk dalam upaya perbantuan, seperti pendataan atau identifikasi calon PMI yang menjadi korban perdagangan orang di Kepri tersebut.
Insiden kecelakaan kapal yang mengangkut calon PMI tersebut terjadi pada Kamis (16/6) lalu. Rencananya, kapal tersebut berlayar ke Malaysia melalui jalur ilegal. Kapal itu mengangkut 30 calon PMI, yang sebagian besar berasal dari NTB yang ikut menjadi korban.
Sebanyak 23 orang calon PMI selamat, sementara tujuh orang lainnya dinyatakan hilang. Setelah dilakukan upaya pencarian, tim gabungan Basarnas berhasil mendapatkan satu jasad PMI bernama Lalu Ahmat Sapii di Perairan Singapura. Lalu merupakan warga Kabupaten Lombok Tengah, bernama Lalu Ahmat Sapii.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda NTB bantu usut kasus pekerja migran jadi korban kecelakaan kapal
Polda NTB bantu bongkar jaringan penjualan calon PMI di Kepri
Karena lokusĀ (lokasi) kejadian di hilir Kepri sana, jadi kami di hulu hanya menjalankan fungsi perbantuan
Komentar