Psikolog tekankan pentingnya beri pemahaman hukum pada anak

id Pemahaman hukum anak

Psikolog tekankan pentingnya beri pemahaman hukum pada anak

Ilustrasi - Pelajar SMP di Tanjungpinang, Kepri, mengikuti lomba melukis di Jalan Merdeka. ANTARA/Ogen.

Tanjungpinang (ANTARA) - Psikolog Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau Nurul Hasanah menekankan pentingnya memberikan pemahaman hukum pada anak sejak dini agar mereka mengetahui konsekuensi atas suatu perbuatan yang dilakukan.

"Memberi pemahaman hukum pada anak sangat penting, karena ketika si anak tak paham hukum, mereka tak tahu apakah perilakunya benar atau salah," kata Nurul Hasanah di Tanjungpinang, Jumat.

Menurutnya dalam hal ini keluarga punya peran penting dalam memberikan pemahaman tentang aturan dan norma hukum yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.

Baca juga:
Kota Tanjungpinang bersiap menuju bebas penyakit Frambusia

Tanjungpinang permudah syarat perjalanan setelah pasokan vaksin habis

Orangtua sesekali perlu memperlihatkan kepada anak bahwa ketika seseorang melakukan tindakan melanggar hukum, maka akan ada sanksi yang didapat sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.

"Bisa dilakukan terapi perubahan perilaku anak, dimulai dengan memberikan kesadaran bahwa apa yang dilakukan anak salah, misalnya tidak boleh mencuri," ujar dia.

Nurul juga meminta orangtua maupun semua pihak terkait persoalan anak, mengenali dorongan ketika sang anak melakukan sesuatu kesalahan, seperti mencuri. Menurutnya aksi itu bisa jadi karena kebutuhan psikologisnya tak terpenuhi, contohnya kebutuhan makan tak tercukupi atau mainan yang diinginkan tak bisa dibeli.

Oleh karenanya, kata dia, orangtua harus mampu merubah anak bagaimana dalam mengendalikan dorongan untuk melakukan pencurian dengan memenuhi kebutuhan psikologis mereka, di samping meningkatkan pengawasan terhadap tumbuh kembang anak.

"Kalau perbuatan pencurian masih dilakukan berulang kali, bahkan intensitasnya lebih 10 dari kali. Maka bisa bekerja sama dengan dinas sosial untuk rehabilitasi anak," ucap Nurul.

Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang optimistis pertahankan penghargaan Adipura

ISPA masuk lima besar penyakit yang mendominasi di Tanjungpinang

Selain itu, Nurul juga mengingatkan orangtua supaya benar-benar memperhatikan lingkungan sosial yang berkaitan dengan pergaulan anak dengan teman-teman sebaya.

Ia menyampaikan dalam pertemanan tak jarang terjadi tindakan perundungan atau bullying, sehingga anak sebagai pelaku maupun korban berpotensi melakukan tindakan melanggar hukum.

"Orangtua tak hanya memberikan kebutuhan psikologis, tapi kebutuhan rasa aman. Pengawasan ekstra terhadap pergaulan anak sehari-hari juga penting agar tak terjerumus ka hal-hal negatif," ujar dia.

Nurul menambahkan diperlukan peran semua pihak mulai dari keluarga, masyarakat, dunia pendidikan, hingga aparat penegak hukum terkait dalam meningkatkan sosialisasi pemahaman hukum terhadap anak sehingga tak ada lagi kasus anak-anak berhadapan dengan hukum, khususnya di Kota Tanjungpinang.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE