Batam (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) wilayah barat (Sumatera) mengikuti workshop (lokakarya) Forum Komunikasi Dewan Komisaris (FKDK) 2022 di Batam.
Kegiatan ini digelar sebagai upaya menghadapi tantangan untuk menekan inflasi untuk daerah-daerah yang ada di Sumatera.
“Ini adalah tantangan yang mungkin dihadapi oleh BPD dalam rangka peralihan unit usaha menjadi bank syariah. Di antaranya adalah, tantangan inflasi yang berpotensi tidak hanya menurunkan daya beli dan juga daya bayar masyarakat terhadap bank,” ujar Direktur Utama BRK Syariah Andi Buchari sebagai penyelenggara kegiatan itu di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Tantangan lainnya, kata Andi, tren kenaikan suku bunga juga cukup berpengaruh terhadap naiknya biaya dana bank (cost of fund). Menurut Andi, ini dapat menimbulkan tekanan luar biasa dalam perolehan laba mendatang.
Ada juga tantangan digitalisasi yang juga dinilai relevan dalam menyesuaikan layanan BPD di era saat ini. Pihaknya menilai, apabila BPD tidak memanfaatkan momen digitalisasi ini secara baik, maka terancam dapat tergeser oleh bank-bank dan fintech lain yang sudah terlebih dulu melakukan digitalisasi.
"Semua tantangan-tantangan ini lah yang akan kami bahas dalam diskusi workshop hari ini," katanya.
Dari kegiatan ini pula, kegiatan BPD Wilayah Barat ini diharap dapat saling berbagi informasi terkait berbagai tantangan yang dihadapi BPD saat ini, serta solusinya.
Maka melalui acara ini, ia berharap akan tercipta hubungan yang solid dan harmonis antara seluruh BPD di wilayah Sumatera, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi.
Komentar