Batam (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepulauan Riau memperkuat sinergi dan koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) untuk mendorong implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (Gernas PIP) di provinsi itu.
"Gernas PIP berfokus pada tiga program yaitu meningkatkan produksi pangan, memperkuat kerja sama antar daerah, dan stabilisasi harga pangan, melalui pelaksanaan operasi pasar," kata Wakil Ketua TPID Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Musni Hardi K Atmaja dalam keterangan tertulis yang diterima di Batam, Rabu.
Ia menjelaskan hingga Oktober 2022 TPID Provinsi Kepri telah menyerahkan 10 ribu paket bibit cabai merah dan pupuk melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Bibit cabai tersebut diperkirakan dapat dilakukan panen pada akhir Desember 2022 hingga Januari 2023 dan diharapkan dapat menambah pasokan untuk memenuhi kebutuhan pada akhir tahun," ujar dia.
Musni menyebutkan TPID akan terus mendorong upaya peningkatan kapasitas produksi lokal melalui penguatan kelembagaan nelayan/petani, perluasan lahan, dan implementasi teknik budi daya yang lebih baik, seperti Program Lipat Ganda dan digital farming.
TPID juga akan terus mendorong pemasaran bahan pangan secara daring yang diintegrasikan dengan pembayaran secara digital (QRIS).
Pada Oktober 2022 Provinsi Kepri mengalami penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) 0,07 persen (mtm) jika dibandingkan September mengalami inflasi sebesar 1,06 persen (mtm).
"Deflasi pada Oktober didorong oleh penurunan harga komoditas cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras, dan sayur-sayuran," kata Musni.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan kondisi pasokan yang membaik dan didukung oleh panen di beberapa sentra produksi di Sumatera dan Jawa, termasuk di Pulau Kundur Karimun dan Pulau Setokok Batam.
Komentar