Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menemukan dua titik longsoran di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut pada Senin (21/11).
"Hari ini melakukan penelitian dengan drone di dua lokasi di Cugenang, longsoran ada dua titik di jalan nasional," ujar Plt Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Rabu.
Wafid mengatakan longsoran pertama menutup jalan nasional panjangnya 44 meter pada lereng setinggi 16 meter. Sedangkan longsoran kedua dengan panjang 162 meter pada lereng setinggi 45 meter.
"Material longsoran berupa pelapukan berwarna abu-abu kemerahan, sangat lapuk, dan jenuh air yang menutup badan jalan," katanya.
Menurut dia, longsor diakibatkan hujan di Cianjur.
Ia juga mengingatkan masyarakat dan petugas di lapangan untuk waspada mengingat potensi longsoran masih dapat terjadi. Gempa dan hujan dapat memicu longsor susulan akibat tanah yang masih belum stabil.
"Ada beberapa gundukan sisa longsoran yang bisa terpicu oleh getaran dan cuaca hujan. Perlu dilakukan pemantauan sisa material longsoran," kata dia.
Badan Geologi juga telah melakukan penelitian di sejumlah titik yang terdapat sumber cadangan air tanah. Nantinya, dilakukan pengeboran agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi para pengungsi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi temukan dua longsoran usai gempa di Cianjur
Komentar